Presiden Jokowi: Kekerasan Berlatar Agama Rusak Kebhinekaan Tunggal Ika
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah memperoleh laporan mengenai peristiwa kekerasan yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Selasa (siang).
Untuk itu, saya telah perintahkan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan dan Kapolri Badrodin Haiti untuk segera mengambil langkah cepat dalam menghentikan kekerasan, menjamin perlindungan bagi setiap warga negara, membangun perdamaian dan kerukunan bersama, kata Presiden Jokowi melalui fan page facebooknya yang diunggah Rabu (14/10) beberapa saat lalu.
Presiden menegaskan, penegakan hukum juga harus dilakukan dengan tegas sehingga peristiwa seperti ini tidak terulang lagi.
Menurut Presiden Jokowi, kekerasan atas nama apapun, apalagi berlatar agama dan keyakinan merusak kebhinekaan tunggal ika.
Hentikan kekerasan di Aceh Singkil. Kekerasan berlatar apapun, apalagi agama dan keyakinan merusak kebhinekaan, kata Presiden Jokowi melalui akun twitternya @jokowi yang juga diunggahnya beberapa saat lalu.
Presiden Jokowi berharap peristiwa ini tidak merembet kemana-mana, dan bisa diselesaikan dengan baik dan adil.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kerusuhan yang terjadi di Aceh Singkil bermula ketika sekelompok orang bersenjata tajam mendatangi salah satu tempat ibadah di Desa Suka Makmur dan membakarnya.
Menurut Bupati Aceh Singkil Safriadi akibat kejadian itu satu orang meninggal dunia dan tujuh korban lainnya menderita luka-luka.
Bupati menyebutkan situasi di daerahnya saat ini mulai tenang dengan penjagaan tambahan dari aparat keamanan. (ES)