Presiden Jokowi: Kemitraan ASEAN-Rusia Harus Berkontribusi Bagi Kesejahteraan dan Perdamaian Dunia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 Mei 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 25.513 Kali
Presiden Jokowi berfoto bersama dengan peserta KTT ASEAN-Rusia, Jumat (20/5), di Radisson Blu Resort & Congress Centre, Sochi Rusia. (Foto: BPMI/Rusman)

Presiden Jokowi berfoto bersama dengan peserta KTT ASEAN-Rusia, Jumat (20/5), di Radisson Blu Resort & Congress Centre, Sochi Rusia. (Foto: BPMI/Rusman)

Presiden Joko Widodo, dalam Plenary Session ASEAN-Russia Commemorative Summit di Radisson Blu Resort & Congress Centre, Sochi, Rusia (20/5), menegaskan kemitraan ASEAN-Rusia yang telah memasuki tahun ke-20, harus dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia.

Terkait perdamaian dunia, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa banyak sekali konflik terjadi di dunia yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan. “Sudah waktunya semua negara di dunia mencegah dan menyelesaikan konflik”, ucap Presiden.

Dalam kaitan ini, Presiden menyatakan bahwa Indonesia menilai pentingnya bangunan arsitektur kawasan yang dapat menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, sebagaimana telah disampaikan Indonesia pada East Asian Summit.

Indonesia, ujar Presiden, juga memahami bahwa Rusia memiliki pemikiran yang sama. Oleh karena itu, Indonesia dan ASEAN berharap dapat melakukan kolaborasi untuk mewujudkan bangunan arsitektur kawasan, sentralitas, dan kepemimpinan ASEAN.

“Sebuah arsitektur yang menonjolkan prinsip-prinsip terbuka, transparan, dan inklusif; menghormati kedaulatan dan integritas negara lain; mengutamakan dialog dalam penyelesaian masalah; serta menghormati hukum internasional,” ujar Presiden.

Untuk memajukan kesejahteraan rakyat, Presiden Jokowi menyampaikan perlunya kemitraan ASEAN-Rusia difokuskan pada pembangunan konektifitas fisik, kerja sama energi untuk menyokong ketahanan energi, serta kerja sama UMKM yang meliputi upaya untuk saling menguatkan daya saing di pasar global.

Disamping itu, Presiden juga menyampaikan perlunya ditingkatkan people-to-people contacts dengan  mendorong kerja sama di bidang pariwisata, berupa pelatihan bahasa dan keahlian operator tur wisata yang diperlukan untuk meningkatkan parawisata serta di bidang pendidikan melalui pemberian beasiswa dan pertukaran pemuda/pelajar.

“Antara lain dengan kerja sama ASEAN Center di MGIMO University Moskow dengan Pusat Studi ASEAN di berbagai universitas di negara anggota-anggota ASEAN,” kata Presiden.

Konflik Suriah
Pada bagian akhir, Presiden menyampaikan pandangannya mengenai konflik Suriah. Konflik ini, menurut Presiden, harus diakhiri karena sudah terlalu banyak korban yang jatuh. “Ekstrimis semakin meningkat karena konflik berkelanjutan dan mendorong migrasi yang besar hingga menyebabkan krisis kemanusiaan”, kata Presiden.

Untuk itu Presiden menegaskan stabilitas dan perdamaian di Suriah harus diwujudkan karena berkontribusi terhadap stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah dan dunia.

“Indonesia menekankan perlunya didorong dialog politik secara inklusif dan dijaminnya bantuan kemanusiaan”, kata Presiden. (TKP/UN)

Berita Terbaru