Presiden Jokowi Luncurkan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung “Injourney”

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Januari 2022
Kategori: Berita
Dibaca: 2.505 Kali

Presiden Jokowi meluncurkan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung “Injourney”, Kamis (13/01/2022), di Mandalika, NTB. (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, Kamis (13/01/2022). Peluncuran induk usaha yang diberi nama Injourney ini dilakukan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kuta Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya luncurkan Injourney, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung pada hari ini di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat,” ujar Presiden dalam sambutannya.

Presiden menyampaikan, pembentukan holding ini adalah upaya mengonsolidasikan dan mengintegrasi BUMN-BUMN yang bergerak di bidang pariwisata dan pendukungnya.

“Saya melihat penataan BUMN pariwisata ini adalah keharusan. Karena selama ini saya melihat BUMN dengan anak yang banyak, dengan cucu-cucu yang banyak, bergerak di sektor pariwisata dan pendukungnya yang jumlahnya juga sangat banyak, bergerak dari hulu sampai hilir,” ujarnya.

BUMN-BUMN beserta anak dan cucunya tersebut selama ini berjalan sendiri-sendiri sehingga menjadi lemah. Oleh karena itu, dengan adanya holding Presiden mengharapkan akan membentuk sebuah kekuatan besar. Holding ini akan mengonsolidasikan BUMN sektor pariwisata dan pendukungnya mulai dari penerbangan, pelayanan bandar udara, hotel, atraksi, manajemen kawasan destinasi wisata, retail, dan lain-lainnya.

“Dengan membentuk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, pengelolaan pariwisata kita akan insyaallah akan bisa dilakukan secara efisien, terintegrasi dari hulu sampai hilir. Mulai penataan rute penerbangan, konten promosi, event, atraksi, kuliner, akomodasi sampai ke penjualan retail-retail suvenir dari para perajin-perajin kita yang tentu saja juga sudah terseleksi dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, Kepala Negara menekankan bahwa restrukturisasi harus membuat holding BUMN pariwisata menjadi gesit dan lincah serta profesional.

“Kunci ini, membuat tata kelola menjadi lebih efisien dan lebih simpel dan sederhana. Jangan sampai justru muncul keribetan-keribetan baru, atau memindahkan persoalan-persoalan lama ke bentuk persoalan-persoalan baru,” tandasnya. (FID/UN)

Berita Terbaru