Presiden Jokowi: Mesir Ingin Belajar Demokrasi Dari Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Presiden Mesir Abdul Fatah Al-Sisi ingin belajar dari Indonesia cara mengembangkan demokrasi. Presiden Mesir menilai Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, dan sekaligus negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
“Kami bertukar pikiran mengenai memajukan demokrasi dan Islam yang rahmatan lil alamin, termasuk di dalamnya kami juga berbicara masalah yang berkaitan dengan radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers bersama Presiden Mesir Abdul Fatah Al-Sisi, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/9) petang.
Dalam pertemuan bilateral, Presiden Jokowi menyampaikan permintaan kepada Presiden Mesir untuk memberi perlindungan bagi Warga Negara Indonesia yang berada di Mesir.
“Karena jumlah mahasiswa ada kurang lebih 3.000 orang dan buruh migran Indonesia ada sekitar 1.200 orang. Dan Yang Mulia tadi menyanggupi untuk itu,” kata Presiden Jokowi.
Sebelumnya kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan MOU mengenai bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas, dalam rangka meningkatkan intensitas hubungan antar pemerintahan.
Penandatangan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Aboul Gheit. Kedua Menlu juga menandatangani kerjasama pelatihan para diplomat.
Pertemuan kedua kepala negara juga membahas peningkatan hubungan perdagangan dan investasi, mengingat jumlah investasi Indonesia cukup besar di Mesir.
“Indonesia meminta agar Pemerintah Mesir dapat memberikan kemudahan-kemudahan dan perlindungan bagi investor Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Menlu Retno mengatakan Mesir merupakan salah satu mitra utama Indonesia di kawasan Afrika dengan nilai total perdagangan Indonesia-Mesir pada 2014 mencapai 1,49 miliar dollar AS, dengan surplus sebesar 1,2 miliar dollar AS untuk Indonesia.
Selama lima tahun terakhir (2010-2014) tren perdagangan kedua negara tercatat sebesar 4,1%. Nilai ekspor Indonesia ke Mesir pada periode Januari-Februari 2015 tercatat sebesar 209,25 juta dollar AS. Sementara nilai impor Indonesia tercatat sebesar 14,80 juta dollar AS, sehingga pada periode tersebut Indonesia surplus 194,44 juta dollar AS.
Produk ekspor utama Indonesia ke Mesir meliputi emas, kabel dan konduktor listrik, furnitur, bahan tekstil, pakaian jadi, buah segar, dan tembaga. (WID/UN/GUN/RAH/ES)