Presiden Jokowi Minta Direksi Perbankan Ajak Nasabah Cairkan Dollarnya Di Dalam Negeri

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 September 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 24.108 Kali
Presiden Jokowi berbincang santai dengan sejumlah direksi perbankan usai membuka Indonesia Banking Expo 2015, di JCC Jakarta, Rabu (9/9) siang

Presiden Jokowi berbincang santai dengan sejumlah direksi perbankan usai membuka Indonesia Banking Expo 2015, di JCC Jakarta, Rabu (9/9) siang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para Direktur Utama (Dirut) dan direksi perbankan agar mengajak para nasabah mereka, terutama para pengusaha, agar mencairkan mata uang dollar Amerika Serikat (AS) yang dimilikinya, serta menggunakan transaksi dalam negeri dalam bentuk rupiah.

Menurut Presiden Jokowi, ia sendiri sudah memanggil beberapa pengusaha hampir setiap hari untuk memberikan gambaran mengenai pertumbuhan ekonomi, mengenai apa yang sudah dikerjakan pemerintah terutama dalam serapan anggaran, dan juga proyek-proyek yang sudah berjalan.

“Tapi di situ kan saya hanya mengajak agar pengusaha itu, misalnya mencairkan dollarnya di Indonesia. Tetapi yang namanya pengusaha, yang namanya perusahaan, takutnya justru dengan Dirut, direksi perbankan. Takutnya kalau tidak ditambah kreditnya,” kata Presiden Jokowi saat membuka Indonesia Banking Expo 2015, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (9/9) siang.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta kepada Dirut, direksi perbankan agar mengajak nasabahnya, meminta nasabahnya, yang pertama menggunakan transaksi dalam negeri dalam bentuk rupiah. “Ini penting untuk stabilisasi rupiah kita,” tegasnya.

Presiden juga meminta kepada Dirut, direksi perbankan untuk mengajak nasabahnya  agar hasil ekspor dicairkan di dalam negeri. “Artinya dollarnya dijual di dalam rupiah itu di sini, tidak di sana. Karena ada yang mencairkan di sana. Tolong agar diminta dicairkan di Indonesia. Ini penting sekali karena sekarang ini kita memang memerlukan dollar,” tutur Presiden Jokowi seraya meminta agar para pengusaha juga menaruh modalnya di dalam negeri.

Yang terakhir, Presiden Jokowi juga meminta kalangan perbankan agar mengajak para nasabahnya untuk tertib dalam membayar pajak karena memang kewajiban kita untuk membayar pajak.

Masih Sehat

Sebelumnya pada awal sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan hasil tukar pikiran antara dirinya dengan pada Dirut dan direksi perbankan di tanah air, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.

“Saya tanyakan agar blak-blakan saja sebenarnya kondisi perbankan seperti apa. Disampaikan. Dan saya senang sekali mendengar langsung, disampaikan apa adanya. Bapak tidak usah khawatir, perbankan tidak ada masalah,” kata Presiden Jokowi mengutip jawaban salah seorang banker.

Saat ditanyakan bagaimana kredit bermasalahnya (non performing loan/NPL) pun, Presiden Jokowi mengaku mendapatkan jawaban tidak ada masalah, karena seperti biasanya NPL, 2 (dua) naik turun sedikit.

Adapun terkait pertumbuhan kredit, menurut Presiden Jokowi, ia mendapatkan jawaban antara 15-16 persen, yang artinya masih ada pertumbuhan.

“Kemudian saya tanya, bagaimana mengenai keuntungan? Pak Dirut BCA bicaranya blak-blakan, saya senang, Pak, kita bicara apa adanya, profit-nya turun sedikit,” ungkap Presiden Jokowi yang mengaku senang karena masih ada untung.

Kalau pun untungnya turun sedikit, menurut Presiden Jokowi, itu biasa. “Yang namanya perusahaan kalau untungnya besar diam, tapi kalau untungnya turun sedikit pasti bicara banyak,” kata Presiden Jokowi yang disambut senyum para direktur perbankan nasional itu.

Presiden menegaskan, bahwa pihaknya sekarang ini mengambil sikap tidak perlu kita tutup-tutupi kalau ada sebuah kekurangan, atau yang memerlukan perbaikan. “Kita buka saja. Yang paling penting bagaimana kita mencari solusi dan jalan keluarnya,” tegasnya.

Indonesia Banking Expo (Ibex) 2015 yang berlangsung tanggal 9-11 September itu diselanggarakan untuk membuka wawasan dari industri maupun regulator  dalam menciptakan langkah-langkah konkret yang dapat dijalankan bersama untuk meningkatkan kesiapan perbankan nasional mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Melalui Ibex ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk melihat kesiapan perbankan nasional dalam memasuki era keterbukaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” ujar Ketua Umum Perhimpunan Perbankan Nasional (Perbanas) Sigit Pramono dalam sambutannya.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner LPS C. Heru Budiargo, dan Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono. (DND/AGG/ES)

Berita Terbaru