Presiden Jokowi Minta Pendamping PKH Dikirim Belajar ke Luar Negeri

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Desember 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 12.749 Kali
Presiden Jokowi bersama Menko PMK dan Mensos berfoto bersama peserta Jambore Sumber Daya PKH, di halaman Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/12) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi bersama Menko PMK dan Mensos berfoto bersama peserta Jambore Sumber Daya PKH, di halaman Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/12) pagi. (Foto: Jay/Humas)

Setelah 4 (empat) tahun fokus pada pembangunan infrastruktur mulai tahun depan pemerintah akan fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Terkait hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Menteri Sosial (Mensos) agar bisa menyekolahkan tenaga pendampingi Program Keluarga Harapan (PKH) ke luar negeri.

“Saya titip pada Pak Menteri kita ke depan akan melakukan pembangunan besar-besaran di sumber daya manusia, saya juga minta diseleksi di pendamping PKH ini ada yang kita kirim ke luar negeri,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Jambore Sumber Daya PKH, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/12) pagi.

Tenaga pendamping yang dikirim ke luar negeri itu, menurut Presiden, bisa melanjutkan sekolah, bisa training, bisa melihat dan membandingkan negara lain itu, negara maju itu seperti apa.

Presiden menegaskan, semua harus mengambil posisi seperti apa supaya terbuka wawasan masing-masing sehingga memiliki semangat yang tinggi untuk membangun Negara.

“Jangan sampai ada yang tertinggal, yang tadi 15,6 juta tadi kita harus memiliki semangat yang sama untuk mengentaskan mereka,” ucap Presiden Jokowi.

Sebelumnya Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita dalam laporannya mengatakan, pelaksanaan PKH tidak lepas dari peran 39.700 pendamping yang tersebar di 34 provinsi di tanah air.

Ia menyebutkan, penyelenggaraan Jambore itu juga dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM pendamping PKH. (RAH/JAY/ES)

Berita Terbaru