Presiden Jokowi Optimistis Pembangunan Bendungan Raknamo, NTT, Selesai 3 Tahun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji pembangunan Bendungan Raknamo yang terletak di Kecamatan Amabi Oefato Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dinilainya progresnya sagat cepat.
Kita lihat terowongannya sudah tembus dan selesai. Dulu disampaikan kepada saya selesai lima tahun dan ini bisa maju menjadi tiga tahun dan karena memang kerjanya marathon. Ini menunjukan bahwa kita serius untuk menyelesaikan infrastruktur, kata Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan bendungan itu, Sabtu (25/7).
Presiden Jokowi yang dalam kunjungan itu didampingi Ibu Negara Iriana mengatakan, di NTT kuncinya adalah air. Kalau sudah ada air, lanjut Jokowi, baru bicara apa yang mau kita tanam, entah ketela, jagung, tebu, bahkan ternakpun juga bisa.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam laporannya mengatakan, pembangunan Bendungan Raknamo saat ini tidak ada kendala karena masyarakat bisa melaksanakan dengan baik. Misalnya, untuk jalan masuk menuju bendungan justru masyarakat menyerahkan tanahnya dan ada kurang lebih 25 makam dipindah dan diurus dengan baik.
Pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggaraa Timur yang dimulai 20 Desember 2014 dan ditargetkan rampung pada 2017. Kapasitas bendung tersebut 14,09 juta meter kubik dan penyediaaan air bersih untuk ibu kota Kabupaten Kupang 100 liter per detik.
Basuki juga menyampaikan, bahwa program pemerintah melalui kabinet kerja ini dalam hal ini yakni Kementerian PUPR dalam lima tahun ke depan ada 49 bendungan yang baru yang akan di bangun
Di tahun 2015 ini ada 13 bendungan salah satunya adalah Bendungan Raknamo ini. Dari 13 bendungan ini, Bendungan Raknamo memiliki progresnya yang paling cepat dan mudah-mudahan 2017 sudah selesai, ungkap Basuki.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri BUMN Rini Soemarno dan juga Gubernur NTT Frans Lebu Raya. (Biro Komunikasi PUPR/ES)