Presiden Jokowi: Pemerintah Akan Bangun Dua Rusun Untuk Warga Korban Bencana Garut

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 September 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 42.394 Kali
Presiden Jokowi

Presiden Jokowi meninjau perbaikan tanggul Sungai Cimanuk yang rusak diterjang banjir bandang di Garut, Jawa Barat. (Foto: BPMI)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, pemerintah akan membangun dua rumah susun yang nantinya akan ditempati warga korban bencana banjir bandang yang terjadi di Garut, Jabar, beberapa waktu lalu. Selain itu, pemerintah juga mencari lahan pengganti di lokasi yang lebih aman untuk pembangunan dan relokasi rumah sakit.

“Tadi saya bertanya ke Bupati Garut apakah masyarakat menyetujui untuk tinggal di rusun. Jawabannya setuju. Sudah diputuskan juga untuk pembangunan secepat-cepatnya dua tower rusun yang nantinya bisa ditempati masyarakat. Yang di Sumedang juga sama, tapi rusun atau tidak rusun, nanti akan dicek di lapangan,” kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan usai meninjau Rumah Sakit Umum Dokter Slamet, di Kabupaten Garut, Jabar,  Kamis (29/9) siang.

Adapun terhadap Rumah Sakit Umum Dokter Slamet yang rusak parah terkena bencana banjir bandang itu, menurut Presiden, pemerintah sedang mencari lahan pengganti di lokasi yang lebih aman untuk pembangunan dan relokasi. Sebab, rumah sakit yang tersedia saat ini dibangun di daerah yang rawan bencana.

“Untuk rumah sakit masih dalam proses perhitungan apakah akan dibangun yang sudah ada di sini, karena ini adalah daerah yang saya kira rawan bencana, ataukah akan direlokasi ke tempat yang lain. Untuk sekolah-sekolah kerusakan-kerusakannya juga akan segera dikerjakan,” kata Presiden.

Terkait dengan pencarian korban yang hilang, Presiden Jokowi menerangkan bahwa sampai dengan saat ini Basarnas masih terus melakukan pencarian para korban hilang yang diperkirakan masih sekitar 19 orang. “Kementerian Sosial juga sudah bergerak untuk memberikan santunan bagi keluarga korban,” sambung Presiden.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga memastikan bahwa pemerintah akan memperbaiki infrastruktur dan sarana umum lainnya. Menurut Presiden, perbaikan tanggul dan penyediaan air bersih sudah langsung dikerjakan.

Tindak Tegas
Setelah melihat tindakan perusakan lingkungan yang menyebabkan bencana seperti banjir bandang yang terjadi di Garut, Jabar, beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak tinggal diam. Ia langsung menginstruksikan kepada Kapolri untuk menindak tegas para pelaku perusakan lingkungan.

“Penegakan hukum, ini yang paling penting. Karena tanpa itu hutan, vegetasi, dan pohon ini akan terus digunduli. Saya perintahkan tindakan hukum dari Kapolri untuk para perusak lingkungan yang menyebabkan banjir bandang seperti yang terjadi di Garut ini. Tidak hanya di sini, saya kira di seluruh Tanah Air,” tegas Presiden.

Mengenai kerusakan di hulu daerah aliran Sungai Cimanuk sebagai penyebab banjir di Garut sebagaimana dilaporkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Presiden Jokowi mengatakan, tim dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) sudah turun ke lapangan, dan juga akan dilakukan proses-proses dalam rangka konservasi lahan yang ada di sana. Selain itu juga dilakukan penataan ruang yang betul agar vegetasi-vegetasi yang ada di atas itu tidak semuanya hilang dan gundul.

Mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan tersebut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nilla F. Moeloek, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Bupati Garut Rudi Gunawan. (BPMI Setpres/ES)

Lihat juga:
Keterangan Pers Presiden Joko Widodo setelah Peninjauan Penanganan Pasca Bencana Banjir Bandang di Garut, Jawa Barat, 29 September 2016

Berita Terbaru