Presiden Jokowi: Pendidikan Harus Dilakukan Dengan Cara-cara Baru

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Januari 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 4.946 Kali

Presiden Joko Widodo

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meyakini pendidikan tinggi adalah organisasi yang paling sempurna sebagai rujukan reformasi dan inovasi adalah kata kuncinya.

“Jangan lagi terjebak dalam rutinitas, cara-cara baru harus kita kembangkan, keinginan mahasiswa dan dosen untuk berinovasi harus terus ditumbuhkan, kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan,” ujarnya dalam sambutan virtual pada Rapat Terbuka Dies Natalis Ke-58 Universitas Brawijaya (UB), Selasa (05/01/2021).

Presiden menyampaikan, pendidikan harus dilakukan dengan cara-cara baru dan mahasiswa harus difasilitasi agar bisa belajar apa saja dan kepada siapa saja, baik pada pelaku industri, wirausahawan, praktisi pemerintahan, dan para pelaku lapangan lainnya.

“Kerja sama dengan para praktisi ini bukan hanya untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa, tetapi juga bisa bekerja sama untuk penelitian dan pengembangan teknologi, untuk research and development di dunia industri, dan sekaligus pengembangan ilmu-ilmu murni,” ujarnya.

Lebih lanjut Presiden mengungkapkan, bangsa Indonesia telah melewati tahun 2020 yang sulit dan penuh tantangan akibat adanya pandemi COVID-19. Namun pandemi ini juga telah memberikan pelajaran dan menginspirasi untuk dapat membuat terobosan dan inovasi.

Inventor dari Universitas Brawijaya telah mengajukan 132 paten selama pandemi ini, tertinggi di Indonesia dalam kategori universitas. Oleh karena itu, ujar Presiden, Indonesia menunggu IPTEK unggul produk UB untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Saya berharap kita tidak berhenti pada jumlah paten dan harus dilanjutkan dengan jalinan kerja sama untuk memperkuat hilirisasi hasil-hasil riset dan inovasi itu, melalui kolaborasi antara universitas dengan dunia industri untuk kemajuan bangsa,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan keyakinannya bahwa tahun 2021 adalah tahun yang penuh harapan. Seiring dengan upaya keras pemerintah untuk menangani COVID-19 secara cepat melalui program vaksinasi yang akan segera dilaksanakan. Hal ini tentu harus dibarengi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Kehidupan perekonomian juga sudah mulai sedikit bangkit dan akan terus bangkit lebih baik ditandai dengan semakin banyaknya investasi di awal tahun ini, yang diyakini Presiden akan meningkatkan perekonomian dan akan membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya, serta membawa kemajuan perekonomian Indonesia di tengah persaingan global yang sangat ketat.

“Semua peluang tersebut membutuhkan kesiapan kita di berbagai bidang, terutama dalam pengembangan talenta unggul Indonesia yang berkarakter kebangsaan yang kuat, yang selalu inovatif, yang kompetitif dan mampu memenangkan hiperkompetisi dunia yang penuh dengan disrupsi dan ketidakpastian,” ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, Presiden menyampaikan pesan agar pendidikan tinggi harus membangun karakter generasi muda dengan jiwa kebangsaan yang kokoh, memegang teguh Pancasila, menghargai kebhinekaan dalam persaudaraan dan persatuan, berintegritas tinggi dan antikorupsi serta penuh toleransi, dan menghargai demokrasi.

“Saya yakin Universitas Brawijaya mampu memberi kontribusi besar bagi Indonesia maju yang kita cita-citakan. Selamat ulang tahun ke-58, semoga Universitas Brawijaya tetap menjadi tempat untuk membangun kemuliaan masa depan,” pungkasnya. (DND/UN)

Berita Terbaru