Presiden Jokowi: Penenggelaman Kapal Pasti Baik, Tapi Konsentrasi Juga ke Industri Pengolahan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Januari 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 29.640 Kali
Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti rakernas ATR/BPN di Puri Agung Convention Hall, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (10/1) sore. (Foto: Humas/Deni).

Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti rakernas ATR/BPN di Puri Agung Convention Hall, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (10/1) sore. (Foto: Humas/Deni).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini kebijakan penenggelaman kapal yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti adalah untuk kebaikan negara dan rakyat.

Namun demikian, Presiden mengingatkan Menteri Kelautan dan Perikanan agar juga berkonsentrasi ke industri pengolahan ikan, terutama yang mendorong untuk ekspor ikan.

“Jadi penenggelaman itu adalah bentuk law enforcement yang kita tunjukkan bahwa kita ini tidak main-main terhadap illegal fishing, terhadap pencurian ikan,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2018, di Puri Agung Convention Hall, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (10/1) sore.

Mengenai polemik yang terjadi antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait penenggelaman kapan pencuri ikan itu, Presiden Jokowi menegaskan semua menterinya ia dukung.

“Setiap menteri pasti memiliki kebijakan dan kebijakan itu pasti untuk kebaikan,” ujarnya.

Ia menegaskan, penenggelaman kapal yang dilakukan Menteri Susi Pudjiastuti dimaksudkan untuk menimbulkan efek jera. Tetapi, lanjut Presiden, ia telah menyampaikan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan itu agar sekarang berkonsentrasi pada industri pengolahan ikan terutama yang mendorong untuk ekspor ikan, karena ekspor ikan Indonesia mengalami turun.

Presiden menegaskan, dirinya mendukung seluruh upaya untuk meningkatkan produksi perikanan di Indonesia, baik tangkap maupun budidaya. (GUN/ES)

Berita Terbaru