Presiden Jokowi Perintahkan Menaker Bereskan Bandit-Bandit Pemeras TKI
Setelah melakukan video conference dengan sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di beberapa negara pada Minggu (30/11), dan memutuskan menghapuskan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN), Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini memerintahkan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) untuk Saya perintahkan kepada Menteri Tenaga Kerja untuk membereskan bandit-bandit pemeras TKI.
Kita harus menjamin TKI aman dari bandara sampai depan rumahnya. Negara harus hadir untuk menjamin keamanan itu, pinta Jokowi sebagaimana diungkapkannya melalui fanpage facebooknya Senin (1/12) siang.
Presiden Jokowi menegaskan, TKI adalah pahlawan devisa. Ia minta agar penyebutan pahlawan tidak boleh basa basi. Mereka adalah bagian dari keluarga kita yang bekerja di luar negeri. Sudah selayaknya kita mengalungkan “Bunga Selamat Datang” pada mereka di bandara, bukan todongan pemerasan oleh oknum, tutur Presiden.
Menurut Presiden, dengan keberaniannya, dengan keteguhan sikapnya, para TKI itu telah menantang hidup agar berhasil di negeri orang. Hasil kerjanya, lanjut Jokowi, adalah devisa yang diterima negara.
Para TKI adalah tulang punggung keluarga, banyak anak-anak terpisah dari ibu-nya yang bekerja, atau terpisah dari bapak-nya. Banyak orang tua yang menggantungkan hidupnya pada kerja anak-anaknya yang bekerja di luar negeri, papar Jokowi.
Karena itu, Presiden menilai amat tidak manusiawi bila ada oknum-oknum yang memeras mereka, menjadikan mereka seolah sapi perah yang bisa dijadikan tambang uang. Terkutuklah mereka yang memeras para TKI, memeras hasil keringat dari mereka yang bekerja, tegas Kepala Negara.
Melalui Proses Rekrutmen
Sebelumnya saat melakukan video conference dengan para TKI di beberapa negara, Presiden Jokowi mengaku sudah banyak mendengar bermacam permasalahan mengenai TKI kita yang berada di luar negeri.
Saya tahu bahwa masalah-masalah yang ada itu sekitar apa, saya ngerti. Misalnya, masalah gaji yang tidak dibayar, beban kerja yang tidak sesuai, kemudian ada lagi, majikan yang tidak sesuai, kemudian ada kekerasan fisik, kemudian ada pelecehan seksual, kata Jokowi seraya menyebutkan, hal-hal seperti itu yang harus diatasi.
Presiden menegaska, kita harus memulai sesuatu yang tegas bahwa kalau memang terlalu banyak permasalahan di semua negara, lebih baik langsung kita stop dan moratorium.
Saya kira itu yang ke depan yang ingin kita lakukan sehingga yang namanya perlindungan terhadap TKI kita, proteksi terhadap TKI kita yang berada di luar negeri, dan ini memang harus dimulai dari proses rekrutmen di tanah air sampai berada di negara-negara di luar kita, negara penempatan sehingga betul-betul semuanya berada pada posisi yang terlindungi, posisi yang nyaman dalam bekerja, tutur Jokowi.
Presiden Jokowi berharap betul-betul tidak ada masalah-masalah yang berat, yang dialami oleh TKI. (ES)