Presiden Jokowi: Potensi Energi Hijau Indonesia Mencapai 3.600 Gigawatt

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 16 Agustus 2024
Kategori: Berita
Dibaca: 695 Kali

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI Tahun 2024, di Gedung Nusantara I Kompleks Perkantoran MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (16/08/2024). (Foto: YouTube MPR RI)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia akan terus konsisten ambil peran dalam melakukan transisi energi secara hati-hati dan bertahap untuk mewujudkan transisi energi yang berkeadilan, terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo  dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/08/2024) pagi.

“Indonesia juga tidak ingin kehilangan momentum ini karena Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar kurang lebih dari 3.600 GW, baik dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut, dan bio energi,” kata Presiden.

Di sektor teknologi dan digitalisasi, Presiden mengungkapkan apresiasinya atas peluncuran INA Digital, sebuah inisiatif digitalisasi layanan pemerintah yang terintegrasi. INA Digital diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah akses layanan bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, Presiden juga menyampaikan bahwa cakupan elektrifikasi terus diperluas dan ditargetkan mencapai 99 persen pada tahun 2024. Demikian juga dengan cakupan internet yang terus ditingkatkan hingga mencapai 79 persen di tahun 2024.

“Ini akan menjadi ekosistem yang baik untuk mendorong digitalisasi UMKM dan pengembangan start up Indonesia, sehingga akan melahirkan semakin banyak entrepreneur muda yang berkualitas di negeri ini,” kata Presiden.

Pemerintah juga memberikan perhatian khusus terhadap dukungan produk dalam negeri dengan memprioritaskan belanja APBN, APBD, dan BUMN untuk produk-produk dalam negeri.

Karena kita ingin apa yang berasal dari rakyat dapat kembali ke rakyat dan bermanfaat maksimal untuk rakyat,” tandas Presiden. (KS/MAY/TGH/FID/DNS)

Berita Terbaru