Presiden Jokowi: Reformasi Ekonomi Harus Berjalan dan Terus Berjalan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 April 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 21.021 Kali
Presiden Jokowi Memberi Sambutan Dalam Pertemuan Dengan Lembaga Finansial Internasional, Selasa (19/4) pagi, di Hotel Grosvenor House, London, Inggris (Foto: Humas/Nia)

Presiden Jokowi Memberi Sambutan Dalam Pertemuan Dengan Lembaga Finansial Internasional, Selasa (19/4) pagi, di Hotel Grosvenor House, London, Inggris (Foto: Humas/Nia)

Presiden Joko Widodo mengungkapkan Indonesia seperti negara-negara lain juga terdampak dari pelemahan ekonomi dunia. Pelemahan ekonomi tersebut, ujar Jokowi saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah pimpinan lembaga finansial internasional di Fitzroy Suite, Hotel Grosvenor House, London, Kerajaan Inggris, Selasa (19/4) pagi waktu setempat, berpengaruh pada ekspor banyak negara.

Namun, Presiden menegaskan pelemahan yang terjadi justru menjadi peluang bagi Indonesia untuk melakukan reformasi ekonomi.

“Memang ada yang setuju dengan reformasi dan tidak sedikit yang menolaknya. Tapi kami tegaskan bahwa reformasi harus berjalan dan terus berjalan,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi mengatakan  fokus reformasi yang ditekankan Indonesia adalah keterbukaan dan kompetisi.

“Kami harus terbuka dan tidak mungkin lagi menjadi tertutup. Kompetisi akan membawa perbaikan dan menuju kondisi yang lebih baik,” kata Presiden.

Presiden memberikan contoh apa yang terjadi di sektor penerbangan, di mana pada awalnya hanya terdapat 3 maskapai penerbangan, namun setelah terbuka terdapat 70 maskapai penerbangan yang membuat kompetisi semakin ketat.

“Tiket menjadi lebih murah dan masyarakat memiliki banyak pilihan penerbangan. Bahkan dengan kompetisi yang sangat ketat Garuda nyaris bangkrut dua kali,”  kata Presiden.

Tapi, lanjut Presiden, Garuda berhasil bangkit dan kini telah menjadi satu dari tujuh maskapai penerbangan terbaik dunia dan diberi lima bintang.

Kompetisi seperti itu, tambah Presiden, juga dialami oleh sektor perbankan, stasiun pengisian bahan bakar, dan bioskop.

“Sekarang kami melakukan deregulasi dan membuka banyak sektor,” ucap Presiden.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.

Di antara delegasi lembaga finansial yang hadir adalah dari Goldman Sachs, J.P. Morgan Asset Management, Ashmore Investment Management, F&C Asset Managers Limited, London Stock Exchange Group, dan lain-lain. (UN)

Berita Terbaru