Presiden Jokowi Sebut ASEAN Plus RRT, Korsel, dan Jepang Kunci Utama Perdamaian Kawasan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 September 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 25.814 Kali
Presiden Jokowi bersama para pemimpin ASEAN Plus Three berfoto bersama dalam KTT, di Vientianne, Laos, Rabu (7/9). (Foto: Laily/Setpres)

Presiden Jokowi bersama para pemimpin ASEAN Plus Three berfoto bersama dalam KTT, di Vientianne, Laos, Rabu (7/9). (Foto: Setpres/Laily)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, bahwa ASEAN Plus Three (APT) merupakan kunci utama bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan, karena negara-negara ASEAN plus RRT, Korea Selatan (Korsel), dan Jepang sangat menentukan damai tidaknya, stabil tidaknya kawasan ini. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan ke-19 ASEAN Plus Three (APT) di Vientiane, Laos, Rabu (7/9) kemarin.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangan persnya Rabu (7/9) malam menyebutkan, Presiden Jokowi menekankan bahwa APT ini harus mampu menjadi guardian of peace and stability in the region.  Untuk itu, Presiden juga mengajak APT untuk memperkokoh rasa saling percaya satu sama lain.

“Presiden Jokowi mengajak seluruh negara anggota APT untuk terus memperkokoh rasa percaya, menahan diri dari aksi yang meningkatkan ketegangan, menghormati hukum internasional, menyelesaikan secara damai, dan mengedepankan kerja sama untuk kesejahteraan,” jelas Retno seraya menambahkan, stabilitas politik dan keamanan kawasan akan menjamin terus berjalannya kesejahteraan yang telah dinikmati oleh negara anggota APT selama ini.

Menurut Menlu, dalam konteks kerja sama yang terkait dengan ekonomi, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia cukup bangga, cukup senang, dengan capaian yang berhasil dilakukan oleh APT.

Presiden menunjuk contoh misalnya di bidang perdagangan, di tahun 2015 angka perdagangan ASEAN Plus Three mencapai 708,6 miliar dollar AS, sementara untuk investasi mencapai 31 miliar dollar AS.

“Sudah seharusnya kita bersyukur bahwa kerja sama ekonomi antar anggota APT masih dapat tumbuh positif dan tetap stabil meskipun terjadi perlambatan ekonomi di dunia,” ujar Presiden Jokowi.

Untuk menjamin stabiltas ekonomi tersebut, Presiden Jokowi mengusulkan penguatan di bidang perdagangan dan investasi serta penyediaan jaring pengamanan (safety nett) di sektor strategis seperti keuangan dan ketahanan pangan.

Untuk memastikan stabilitas keuangan, Presiden Jokowi juga mendorong peningkatan kontribusi negara-negara APT pada Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) dan Asean Bond Market Initiative.

APT dibentuk pada 1997 sebagai salah satu upaya menghadapi krisis ekonomi di kawasaan Asia saat itu, dan diharapkan dapat mendukung kesatuan dan sentralitas ASEAN dalam pembangunan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). (EN/ES)

 

 

Berita Terbaru