Presiden Jokowi: Semangat PON Bukan Hanya Kompetisi, Tetapi Juga Solidaritas Antardaerah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Januari 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 854 Kali

Presiden saat memimpin Rapat Terbatas mengenai Penyelenggaraan PON ke-20 Tahun 2020 di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Jumat (17/1). (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa semangat dari penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua bukan hanya sebagai ajang kompetisi olahraga semata, tetapi yang paling penting juga arena memperkuat jalinan persaudaraan, persatuan, dan solidaritas antardaerah.
“Sekaligus menunjukkan pada dunia bahwa tanah Papua banyak lahir talenta-talenta hebat di bidang olahraga,” ujar Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas mengenai Penyelenggaraan PON ke-20 Tahun 2020 di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Jumat (17/1).

PON yang akan berlangsung di Papua tanggal 20 Oktober hingga 2 November 2020, menurut Presiden sudah sangat dekat sekali. “Waktu sekarang tinggal 276 hari dan saya ingin mendapatkan laporan, yang pertama mengenai infrastruktur pendukung untuk penyelenggaraan PON mulai dari pembangunan venue maupun non-venue hingga kesiapan akomodasi bagi kurang lebih 9411 atlet dan official yang akan datang ke Papua,” tutur Presiden.

Pada kesempatan itu, Presiden mengaku telah menerima laporan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang sudah memutuskan pengurangan dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, menjadi 37 cabang olahraga dengan 678 nomor pertandingan.

“Selain itu lokasi pertandingan juga dipusatkan di 4 daerah yaitu di Kota Jayapura, di Kabupaten Jayapura di Kabupaten Mimika, dan di Kabupaten Merauke,” ujar Presiden.

Untuk itu, Presiden menegaskan kembali meminta laporan dari kementerian dan lembaga termasuk dari Wakil Gubernur Papua mengenai progres penyiapan infrastruktur yang sudah ada di lapangan.

Di akhir pengantar, Presiden ingin menitipkan pesan agar pembangunan infrastruktur pendukung ini agar dipikirkan tidak hanya untuk PON saja, tapi juga pasca penyelenggaraan PON juga bisa dipakai untuk kegiatan yang lain.

“Jangan sampai sarana dan prasarana olahraga yang sudah dibangun dengan biaya yang tidak sedikit justru tidak dimanfaatkan lagi karena tidak terawat. Karena itu, saya menegaskan lagi agar Gubernur Papua, Provinsi Papua membuat rencana pemanfaatan sarana prasarana olahraga ini terutama untuk pemilihan bibit-bibit unggul anak-anak Papua di bidang olahraga,” pungkas Presiden di akhir Pengantar.

Turut hadir dalam ratas kali ini di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Marinves Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, KSP Moeldoko, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria Sofyan Djalil, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Menkes Terawan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menpora Zainuddin Amali, Mendagri Tito Karnavian, Menkominfo Jhonny G. Plate, Menparenkraf Wishnutama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Jaksa Agung ST Burhanudin, Kapolri Idham Aziz, Kabin Budi Gunawan, Wamenkeu Suahasil Nazara, Wamenlu AM Fachir, Wagub Papua Klemen Tinal, Ketua KONI Marciano Norman, Plt. Kepala BPKP Iswan Elmi, Kepala LKPP Roni Dwi Susanto, dan jajaran eselon satu di lingkungan Lembaga Kepresidenan. (TGH/SM/EN)

Berita Terbaru