Presiden Jokowi: Semua Anak Bangsa Harus Tergerak Untuk Bela Negara

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 Desember 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 30.837 Kali

Lifter nasional Ade Rai memimpin upacara Hari Bela Negara, di lapangan Tugu Monas, Jakarta, tahun 2014 laluTerkait dengan besarnya tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai hal itu adalah panggilan bagi kita semua untuk bela negara.

“Semua anak bangsa harus tergerak dan bergerak  untuk bela negara sesuai dengan ladang pengabdiannya masing-masing,” kata Presiden Jokowi seraya menyebutkan, panggilan untuk bela negara bisa dilakukan oleh seorang guru, seorang bidan, tenaga kesehatan, petani, buruh, profesional, pegawai negeri sipil, pedagang, serta profesi lainnya.

Dalam amanat tertulisnya pada Hari Bela Negara 2015 yang diperingati di sejumlah daerah, pada Sabtu (19/12) ini, Presiden Jokowi menegaskan, bela negara bisa dilakukan melalui pengabdian profesi di berbagai bidang kehidupan masing-masing.

“Bela Negara bisa dijalankan melalui jalan diplomasi politik,  memperkuat kemandirian ekonomi, maupun membangun ketahanan budaya,” tutur Presiden Jokowi.

Kepala Negara mencontohkan, seorang petani bekerja keras meningkatkan produksi adalah upaya bela negara untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Seorang guru berjuang mendidik anak-anak di kawasan perbatasan adalah wujud nyata bela negara mencerdaskan kehidupan bangsa. Para prajurit TNI menjaga pulau-pulau terdepan melakukan tugasnya karena semangat bela negara mempertahankan kedaulatan wilayah negara kita.

“Para dokter, bidan dan tenaga kesehatan memenuhi panggilan bela negara dengan penuh semangat memberi pelayanan kesehatan sampai  ke wilayah-wilayah terpencil.  Penggiat anti korupsi tanpa kenal lelah berjuang untuk mewujudkan bangsanya bebas dari korupsi. Begitupula dengan perang terhadap kejahatan Narkotika, adalah tindakan nyata untuk menyelamatkan generasi muda penerus masa depan bangsa,” kata Presiden Jokowi.

Presiden menilai, apa yang dilakukan oleh para guru, petani, dokter, prajurit TNI dan profesi lainnya adalah wujud nyata kecintaan mereka pada  tanah air. Mereka rela berkorban untuk bangsa dan negara, bahkan melampaui kewajiban yang diberikan Negara pada mereka.

“Kita harus  memberikan apresiasi kepada semangat itu. Tugas kita semua memastikan agar  api semangat mereka terus menerus menyala. Dan bisa diwariskan kepada generasi yang akan datang,” ujar Presiden.

Disadari Kepala Negara,   bahwa kesadaran bela negara tidaklah tumbuh dengan sendirinya, tetapi harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan kewarganegaraan. Untuk itu, Kepala Negara mendorong agar  anak-anak kita harus diajak untuk mencintai bangsanya, mencintai tanah airnya sehingga memiliki kebanggaan menjadi bagian dari Indonesia.

“Nilai-nilai bela negara harus ditanamkan dengan cara-cara yang  kreatif, inovatif serta  bisa adaptif dengan perkembangan zaman,” tutur Kepala Negara seraya menambahkan, kita berada di era kemajuan teknologi informasi yang menuntut digunakannya cara-cara baru.

Karena itu, lanjut Presiden Jokowi, anak-anak muda perlu diberikan ruang untuk mengekspresikan kecintaannya pada tanah air. “Dengan cara itu, saya yakin mereka akan bisa mewujudkan semangat bela negara melalui cara-cara yang lebih kreatif,” ujarnya.

Ditegaskan Presiden Jokowi, tugas bela negara adalah tugas yang berat seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi. Namun Presiden meyakini melalui semangat kebersamaan dan persatuan serta kerja keras, kita semua mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian serta berlandaskan gotong royong.

(ES)

 

Berita Terbaru