Presiden Jokowi: Singapura Pahami Keinginan Indonesia Awasi Wilayah Udara Sendiri

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Oktober 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 671 Kali

Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyampaikan pernyataan pers bersama di The Istana, Singapura, Selasa (8/10) siang. (Foto: ANGGUN/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, Indonesia menerima kerangka kerja untuk negosiasi Flight Information Region (FIR) yang disepakati oleh Indonesia dan Singapura.

“Indonesia menghormati posisi Singapura yang memahami keinginan Indonesia untuk mengawasi wilayah udara kami sendiri,” kata Presiden Jokowi dalam konperensi pers bersama Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, di Yusof Ishak Room, The Istana, Selasa (8/10) siang.

Tim Teknis Indonesia, jelas Presiden, telah memulai negosiasi. “Kami mendorong negosiasi secara cepat untuk mencapai hasil yang kongkrit,” ujarnya.

Perkuat Komitmen

Sebelumnya pada awal konperensi pers itu, Presiden Jokowi mengaku merasa terhormat dalam pertemuan kembali dengan PM Singapura Lee Hsien Loong.

“Dalam pertemuan saat ini, kami berdua memperkuat komitmen kami untuk terus melanjutkan hubungan yang kuat antara kedua negara,” jelas Presiden.

Selain itu, lanjut Presiden, Indonesia dan Singapura juga sepakat untuk memperpanjang pengaturan manajemen likuiditas bilateral atau perjanjian REPO.

Presiden Jokowi juga menyambut tindak lanjut dari pertemuan kepala negara tahun lalu termasuk meningkatnya investasi di Kendal Industrial Park, pengembangan Nongsa Digital Park, dan dukungan pengembangan ekonomi Singapura untuk pembukaan operasi megatron di Batam.

“Kami juga sepakat untuk mendorong finalisasi yang cepat untuk ratifikasi investasi bilateral yang ditandatangani tahun lalu. Dengan infrastruktur, Indonesia menawarkan Singapura untuk membiayai pembangunan beberapa proyek infrastruktur di Makassar, proyek lintasan kereta api di Pare-Pare, lapangan udara di Labuan Bajo,” sambung Presiden.

Indonesia dan Singapura, lanjut Presiden Jokowi, juga sepakat untuk memperkuat kerjasama dalam pendidikan kejuruan (vokasi) yang beroperasi di Politeknik Kendal, pelatihan untuk pemagang dan penggalangan dana inisiasi.

“Yang terakhir, pada digital ekonomi kita sepakat untuk meningkatkan kerjasama pada ecommerce, fintech, beta service, pengembangan dari teknopark dan inovasi regional,” sambung Presiden Jokowi. (RSF/GUN/ES)

 

Berita Terbaru