Presiden Jokowi Sumbang Korban Erupsi Sinabung Rp 6 Miliar

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Juni 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 22.624 Kali
Kepala BNPB Syamsul Maarif bertemu Bupati Karo Terkelin Brahmana, untuk menyerahkan sumbangan Presiden Jokowi kepada pengungsi Sinabung, Selasa (23/6)

Kepala BNPB Syamsul Maarif bertemu Bupati Karo Terkelin Brahmana, untuk menyerahkan sumbangan Presiden Jokowi kepada pengungsi Sinabung, Selasa (23/6)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan sumbangan kemanusiaan sebesar Rp 6 miliar untuk korban erupsi Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Bantuan ini diserahkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana, Selasa (23/6).

Kepala BNPB Syamsul Maarif berharap bantuan Presiden Jokowi itu selanjutnya digunakan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi di Kabanjahe, Karo. “Pemerintah tidak tinggal diam dengan kondisi masyarakat di sekitar Sinabung. Kita tidak tahu sampai kapan erupsi Gunung Sinabung berakhir. Tapi pemerintah akan terus membantu,” kata Syamsul.

Kepala BNPB itu mengemukakan, sejak erupsi September 2013 hingga sekarang, BNPB telah memberikan bantuan Rp 141,2 miliar kepada Pemda Karo dan masyarakat Sinabung. “Tidak perlu erupsi Gunung Sinabung dijadikan bencana nasional sebab Pemda Kabupaten Karo dan Pemda Provinsi Sumatera Utara masih beraktivitas normal. Kecuali jika seperti tsunami Aceh 2004 yang kondisi Pemda dan masyarakat sudah lumpuh total,” ujarnya.

Jika Pemda terbatas APBD-nya untuk Sinabung, lanjut Syamsul, tidak masalah, sebab Pemerintah Pusat akan tetap membantu. Ia meminta agar Bupati, Gubernur dan seluruh perangkatnya menunjukkan kepemimpinan untuk menangani masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Sinabung.

Berdasarkan data di BNPB, aktivitas erupsi Gunung Sinabung masih tinggi. Hampir sepanjang hari Selasa (23/6) hujan abu tipis mengguyur sisi selatan-tenggara dari puncak Gunung Sinabung. Sementara jumlah pengungsi sudah mencapai 10.184 jiwa (3.030 KK), yang tersebar di 10 pos pengungsian.

“Jumlah pengungsi ini dinamis karena sebagian pengungsi, khususnya laki-laki dewasa, sering kembali ke rumahnya untuk memelihara kebun atau tanaman pertanian,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melalui siaran persnya Selasa (23/6) sore.

Ia menyebutkan, sebagian pengungsi juga menginap di sanak saudara atau warga yang berada di dekat pos pengungsian. “Rasa gotong royong dan solidaritas masyarakat Karo cukup tinggi membantu para pengungsi,” kata Sutopo.

Menurut Sutopo, relokasi bagi korban erupsi Gunung Sinabung akan dipercepat. Saat ini sudah terbangun 112 unit rumah dan pada akhir Agustus 2015 akan diselesaikan keseluruhan 370 unit rumah di Siosar. (Humas BNPB/ES)

Berita Terbaru