Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Sinergi Semua Pihak Dalam Percepatan Vaksinasi
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen bangsa dalam mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 nasional baik dosis primer maupun dosis lanjutan atau booster.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat meninjau dan berdialog secara virtual dengan sejumlah penyelenggara vaksinasi serentak yang tersebar di 12 provinsi.
“Saya kira dorong terus bersama-sama dengan Kodim, Polresta, Kejari, semuanya diajak untuk bersama-sama mempercepat vaksinasi,” ujar Presiden saat berdialog dengan Bupati Majalengka.
Hal senada disampaikan Kepala Negara saat menanggapi laporan Kapolda Papua Barat. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), capaian vaksinasi di provinsi tersebut hingga 17 Februari pukul 12.00 WIB baru di kisaran 58,16 persen untuk dosis pertama dan 38,64 untuk dosis kedua.
“Untuk Papua Barat agar betul-betul masyarakat semuanya diajak, libatkan tokoh-tokoh agama sehingga memberikan pemahaman yang langsung kepada penduduk. Sekali lagi, kerja sama antara pemerintah daerah dengan Polri, dengan TNI, dan jajaran Forkopimda yang lain saya kira bagus, tetapi kecepatan vaksinasi agar persentasenya segera bisa tercapai harus terus dikejar,” ujarnya.
Sementara itu, Provinsi Maluku Utara cakupan vaksinasi dosis pertama sebesar 79,41 persen dan dosis kedua 42,41 persen.
“Saya minta di Maluku Utara, baik dosis pertama maupun dosis kedua persentasenya dipercepat lagi, dibantu oleh Kodam maupun Polda agar digerakkan ke bawah, sehingga persentasenya bisa meningkat lebih baik lagi,” ujar Presiden saat berdialog dengan perwakilan penyelenggara vaksinasi di provinsi tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara tak lupa mengapresiasi daerah dengan cakupan vaksinasi yang tinggi. Salah satunya adalah Kota Semarang, Jawa Tengah yang cakupan dosis primernya sudah melebih 100 persen sedangkan untuk vaksinasi bagi kelompok masyarakat lanjut usia sudah mencapai 80 persen untuk dosis pertama dan kedua.
“Persentasenya sudah di atas 100 persen, lansianya juga di atas 80 persen. Terima kasih, sebuah capaian yang sangat tinggi sekali,” ujarnya.
Apresiasi juga disampaikan Presiden kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk mencapai target vaksinasi yang telah ditetapkan pemerintah guna mencapai kekebalan komunal atau herd immunity dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolri beserta seluruh jajaran Polri semuanya, juga kepada Panglima TNI beserta seluruh jajaran TNI yang ada di daerah, beserta Pak KaBIN dan seluruh jajarannya KaBINDA yang ada di daerah, dan Gubernur, Bupati, Wali Kota yang telah bekerja bersama-sama dalam rangka peningkatan vaksinasi kita,” ucapnya.
Di akhir dialog, Presiden kembali mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Terus kita mengajak masyarakat untuk taat terhadap protokol kesehatan,” tandasnya.
Kedua belas provinsi yang terhubung pada kesempatan ini adalah Aceh, Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Dalam laporannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa kegiatan vaksinasi serentak ini sudah dilaksanakan sejak hari Rabu, 16 Februari dengan target sasaran secara nasional untuk hari pertama sebanyak 1.018.430 dosis, baik dosis pertama dan kedua maupun dosis ketiga.
Adapun untuk pelaksanaan vaksinasi hari ini, dilaksanakan secara serentak di 5.086 titik. Menurut Kapolri, sasaran vaksinasi pada hari ini sebanyak 1.100.656 dosis di mana sasaran dosis pertama dan kedua sebanyak 836.045 orang dan sasaran dosis ketiga sebanyak 264.611 orang.
Vaksinasi dilakukan dengan menggunakan vaksin dari berbagai produsen, baik AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Sinopharm, CoronaVac, Johnson & Johnson, atau Sinovac. Vaksinator yang terlibat juga merupakan vaksinator dari dinas kesehatan, TNI, maupun Polri.
“Kegiatan kali ini melibatkan total 62.803 vaksinator yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Kapolri. (DND/TGH/FID/MAY/UN)