Presiden Jokowi Tinjau Rehabilitasi Pasar Johar dan Revitalisasi Kota Lama, Semarang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Rehabilitasi Pasar Johar dan Revitalisasi Kota Lama, di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (30/12) pagi.
Tiba di Pasar Johar sekitar pukul 09.30 WIB, Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Semarang Hendar Prihadi langsung meninjau los-los yang ada di dalam pasar.
Presiden juga tampak memperhatikan pilar-pilar Pasar Johar yang berbentuk payung dan atapnya dilengkapi dengan ventilasi.
“Yang paling penting pedagang bisa segera masuk ke Pasar Johar meskipun saya tahu losnya belum cukup sehingga nanti yang di sebelah selatan itu akan dikerjakan lagi oleh Kementerian PU,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan yang mencegatnya usai melakukan peninjauan Revitalisasi Kota Lama, Semarang, Senin (30/12).
Kepala Negara berharap para pedagang yang masuk harus menjaga kebersihan, kerapian. “Jangan becek, jangan bau,” tuturnya.
‘Icon’ Jawa Tengah
Usai meninjau Rehabilitasi Pasar Johar, Presiden Jokowi dan rombongan menuju Alun-Alun Kota Semarang. Selanjutnya, dengan mengendarai sepeda, Presiden Jokowi didampingi Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menlu Retno Marsudi, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuju ke kawasan Kota Lama, yang sudah 2 (dua) tahun ini dilakukan revitalisasi.
“Sekarang barangnya sudah jadi, yang paling penting jadi ini ada aktivitas. Ada isian yang baik terutama yang berkaitan dengan apa, ekonomi kreatif, industri kreatif yang ada di kota Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan yang sudah menunggunya di Kota Lama.
Presiden berharap ke depan Kota Lama akan menjadi sebuah creative hub bagi Jawa Tengah, karena hampir 20 hektar luasnya.
“Ini sudah direstorasi dengan baik, saya rasa bisa menjadi icon Semarang, icon Jawa Tengah yang baru, dan bisa menarik wisatawan,” ucap Presiden.
Kepala Negara mengingatkan, bahwa Kota Lama Semarang sudah ditetapkan menjadi warisan budaya oleh UNESCO. Karena itu, harus terus dijaga.
“Tinggal isian harian harus diisi dengan kegiatan-kegiatan seni budaya, mungkin di sini galeri, resto dihidupkan, sehingga juga mengangkat pertumbuhan ekonomi Kota Semarang maupun Jawa Tengah,” ujar Kepala Negara. (MAY/JAY/RAH/ES)