Presiden Jokowi Usulkan Pantai Mandeh Di Sumbar Jadi Kawasan Wisata Bahari Terpadu

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Oktober 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 33.818 Kali
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana tiba di Pantai Mandeh, Pesisir Selatan, Sumbar, Sabtu (10/10), untuk meresmikan Percepatan Pembangunan Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana tiba di Pantai Mandeh, Pesisir Selatan, Sumbar, Sabtu (10/10), untuk meresmikan Percepatan Pembangunan Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh

Setelah Jumat (9/10) kemarin mengunjungi Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, untuk meninjau lokasi kebakaran hutan, dan sorenya kembali ke Padang dengan pesawat kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana meresmikan Percepatan Pembangunan Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (10/10).

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengaku kaget waktu masuk ke kawasan wisata Pantai Mandeh itu. “Dari atas saya melihat betapa anugerah Allah kepada kita. Keindahan yang ada di sini, itu yang patut kita syukuri,” kata Presiden Jokowi seraya menyebutkan, setelah itu timbul pertanyaan dalam dirinya, mau dijadikan apa lokasi tersebut.

Presiden Jokowi meminta Gubernur Sumbar dan Bupati Pantai Pesisir untuk bermusyawarah kepada masyarakat mengenai akan dijadikan apa kawasan tersebut. “Kalau saya, saya nggak maksa lho ya, saya hanya berpikiran kawasan ini bisa dijadikan kawasan wisata keluarga yang berkaitan dengan bahari, dengan selam ke laut, juga wisata pulau,” ungkapnya.

Kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Presiden Jokowi memerintahkan untuk   segera menyelesaikan jalan yang sekarang ini sudah diperkeras. “Saya berikan target, Pak Menteri jangan lebih dari dua tahun. Karena Pak Menteri PU ini istrinya dari Pesisir Selatan. Nanti kalau tidak dijadiin dua tahun, awas,” tutur Jokowi.

Presiden Jokowi setuju dengan pendapat yang sebelumnya telah disampaikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, bahwa kalau kawasan ini betul-betul menjadi kawasan wisata keluarga maka pendapatan masyarakat, sebagaimana pengalaman di tempat-tempat yang lain, itu bisa lipat, sampai lima kali pendapatan income kita. “Ini kan sangat bagus sekali untuk masyarakat,” ujarnya.

Menurut Presiden, Sumatera Barat ini mempunyai beberapa daerah wisata yang sangat-sangat menarik. Selain kawasan bahari di Mandeh, juga ada kawasan kota pusaka ada di Sawahlunto. Kemudian ada Danau Maninjau, Danau Singkarak di Bukittinggi yang sudah juga sangat terkenal.

“Kalau itu dijadikan sebuah paket, satu jadi paket wisata, Pak Menteri ini promosinya lebih mudah. Karena yang dipromosikan adalah beberapa wilayah, beberapa daerah. Itulah tadi tugas yang saya berikan kepada Menteri Pariwisata agar nanti kalau kawasan ini jadi disatukan menjadi sebuah paket destinasi wisata sehingga orang akan berbondong-bondong ke Sumatera Barat terutama ke Mandeh nanti kalau sudah jadi,” kata Presoden Jokowi.

Secara khusus Presiden Jokowi meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, agar karakter rumah terutama yang ada di Bukittinggi itu karakternya diperkuat lagi. “Jadi bagonjongnya, bagonjongnya semua rumah yang ada di sana dibuat lagi. Jangan sampai karakter itu hilang karena itulah kekuatan yang ada di Bukittinggi,” tuturnya

Kalau nanti rumah gadangnya, bagonjongnya sudah tidak ada, berganti dengan rumah-rumah yang di semua tempat bisa kita lihat, lanjut Presiden Jokowi,  untuk apa kita datang. Presiden mengingatkan, turis datang itu melihat budayanya, melihat keindahannya, melihat keunikannya, melihat keramahtamahan kesantunan masyarakatnya. “Itu yang ingin dilihat oleh turis, tidak ada yang lain,” terangnya.

Tampak hadir dalam acara itu antara lain Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila F. Moloek, Menteri Desa, DPT, dan Transmigrasi Marwan Jafar, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, dan mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.

(UN/GUN/DID/RAH/ES)

Berita Terbaru