Presiden: Kita Harus Ikhtiar Sekuat Tenaga Kendalikan Covid-19 dan Bantu Saudara Lainnya

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 September 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 777 Kali

Presiden saat menghadiri acara Pembukaan Muktamar Parmusi IV yang dilaksanakan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (26/9). (Foto: BPMI)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa semua harus terus berikhtiar dengan sekuat tenaga untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 dan sekaligus membantu saudara-saudaranya yang lain agar tidak semakin terpuruk karena kesulitan ekonomi.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Muktamar Parmusi IV yang dilaksanakan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (26/9).

“Muktamar Parmusi kali ini diselenggarakan dalam suasana yang berbeda, suasana yang berbeda, di tengah bangsa kita menghadapi ujian, cobaan yang mahaberat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan umat manusia di seluruh dunia juga menghadapi hal yang sama, menghadapi ancaman penyebaran pandemi Covid-19,” tutur Presiden.

Menurut Presiden, berdasarkan data per 26 September 2020, saat ini jumlah yang terpapar di 215 negara sudah mencapai 32,7 juta orang, 32,7 juta orang dan khusus hari ini (26/9) yang terpapar 266.000 orang.

“Tapi coba kita lihat, (yang terpapar Covid-19) di Amerika Serikat 7,2 juta orang, di India 5,9 juta orang, di Brazil 4,6 juta orang, di Rusia 1,1 juta orang, dan ratusan ribu meninggal dunia. Jumlah kematian di seluruh dunia saat ini sudah mencapai 991.000 orang dan di Indonesia yang meninggal sebanyak 10.000 orang,” ujar Presiden.

Pertumbuhan ekonomi dunia, menurut Presiden, juga melambat karena pandemi ini karena yang biasanya pada keadaan normal positif, tetapi pada keadaan pandemi seperti sekarang pertumbuhan ekonomi negara-negara besar juga terkontraksi secara tajam.

Kuartal II 2020, menurut Presiden, pertumbuhan ekonomi India, minus 23,9 persen, minus; Inggris, minus 21,7 persen, minus; Malaysia, minus 17,1 persen, minus; Singapura, minus 13,2 persen; dan di Indonesia pada kuartal II juga minus 5,32 persen, padahal sebelumnya di kuartal I masih tumbuh positif 2,97 persen.

“Inilah situasi yang saya sampaikan apa adanya. Banyak orang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia dan berjuang untuk bertahan hidup. Dalam menghadapi ujian dan cobaan ini, kita tidak boleh menyerah,” tandas Presiden. (FID/EN)

Berita Terbaru