Presiden Minta Semua Miliki Perasaan Sama Hadapi Dampak Pandemi Covid-19

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Juli 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.175 Kali

Presiden saat memberikan arahan penanganan Covid-19 di Aula Jayang Tinang, Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (9/7). (Foto: Humas/Teguh).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa semua harus memiliki perasaan sama yakni saat ini menghadapi krisis yang tidak mudah baik kesehatan maupun ekonomi dampak dari Covid-19.

“215 negara mengalami hal yang sama dan mengalami kesulitan yang sama,” ujar Presiden saat memberikan arahan penanganan Covid-19 di Aula Jayang Tinang, Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (9/7).

Lebih lanjut, Kepala Negara memberikan contoh terkait ekonomi yakni pada kuartal pertama pertumbuhan hanya muncul di angka 2,97, sedangkan kuartal kedua diperkirakan berada di minus, (-)3,8, kurang lebih meski baru prediksi karena hitung-hitungannya belum keluar.

Informasi terakhir dari OECD, Presiden sampaikan bahwa prediksi untuk pertumbuhan ekonomi global yang sebelumnya -2,5 kemudian diubah lagi, karena ini dinamis sekali, menjadi -5, sekarang sudah ganti lagi -6 sampai -7,6.

“Di Eropa misalnya, Inggris diperkirakan tahun ini akan -15,4 persen, Jerman akan berada di angka 11,2 persen minus, Perancis diperkirakan akan -17,2 persen, Jepang -8,3 persen,” ujar Presiden mengingatkan untuk berhati-hati karena mengendalikan sisi ekonomi dan kesehatan yang sama pentingnya.

“Dua-duanya tidak bisa dilepas satu dengan yang lain. Prioritas kesehatan tetapi ekonomi juga harus jalan karena kalau ekonomi tidak jalan, kesejahteraan masyarakat menurun, imunitas juga akan ikut turun, penyakit gampang masuk,” imbuh Presiden.

Oleh sebab itu, Presiden minta betul-betul gas dan remnya ini betul-betul dikendalikan benar agar jangan sampai yang digas hanya ekonominya saja tetapi nanti Covid-19-nya meningkat, hati-hati.

“Ekonomi sekarang ini yang rusak bukan hanya urusan sisi keuangan saja seperti ’98, demand-nya rusak terganggu, suplainya rusak terganggu, produksinya/production-nya juga rusak terganggu, hati-hati. Ini harus semuanya mengerti dan paham mengenai ini,” jelas Presiden. (UN/EN)

Berita Terbaru