Presiden SBY Minta Keseriusan Malaysia Selesaikan Sengketa Perbatasan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Oktober 2014
Kategori: Berita
Dibaca: 28.773 Kali
Presiden SBY menerima cendera mata dari Menlu Marty Natalegawai, Senin (13/10)

Presiden SBY menerima cendera mata dari Menlu Marty Natalegawai, Senin (13/10)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada Pemerintahan Malaysia untuk sungguh-sungguh dalam menyelesaikan sengketa perbatasan. Presiden mengharapkan sengketa batas wilayah dengan Malaysia bisa dituntaskan, karena selama ini hasilnya kurang nyata dibanding negara tetangga lain.

“Status quo bukanlah suatu pilihan oleh karena itu harus diusahakan sampai tuntas. Lagi-lagi saya katakan dengan Singapura bisa,dengan Timor Leste bisa, dengan Filipina bisa, dengan Vietnam bisa, saya berharap benar dengan Malaysia juga ada progres, ” kata Presiden SBY ketika menerima Tim Teknis Penetapan Batas Maritim di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/10).

Dengan kejelasan perbatasan, Presiden menilai, akan jelas bagi Indonesia dalam mencegah timbulnya konflik.

Menurut Presiden SBY, persengketaan yang tidak tuntas hanya  akan menghantui politik dan keamanan di antara negara yang berselisih tentang perbatasannya, sering terjadi menjadi konlfik terbuka dan ketegangan politik.

Dalam kesempatan itu, Presiden SBY memberi apresiasi kepada para juru runding dan negosiator atas kerja kerasnya. “Saudara-saudara betul-betul menjadi part of the solution dan trouble shooter,” katanya.

Kepada mereka Presiden SBY mengharapkan pula untuk juga membantu Presiden terpilih Joko Widodo. Ia menyebutkan, di wilayah lautan Indonesia terdapat 182 base point atau garis pangkal yang dijadikan dasar penetapan perbatasan wilayah laut dengan sepuluh negara, yakni India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Tiongkok, Papua Nugini, Australia, dan Timur Leste.

Pada kesempatan ini, Menlu Marty Natalegawa menyerahkan cenderamata kepada Presiden SBY. “Terima kasih, saya akan menyimpannya di perpustakaan saya,” kata Presiden saat menerima kenang-kenangan tersebut.

Menlu Marty mengatakan selama periode 2004 – 2014 Indonesia telah berhasil mencapai penetapan batas maritim dan penetapan garis laut dengan Singapura, batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dengan Filipina. Dalam waktu dekat, kata Marty, Indonesia juga akan memulai pengesahan persetujuan batas ZEE antara Indonesia dan Filipina, dan penetapan garis laut segmen timur selat  Singapura.

Hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo, KSAL, WAKSAD, Hassan Wirajuda. (WID/ES)

Berita Terbaru