Presiden SBY Resmikan Fasilitas Produksi Lapangan Minyak Banyu Urip, Cepu

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 7 Oktober 2014
Kategori: Berita
Dibaca: 32.756 Kali
Presiden SBY menandatangani prasasti Lapangan Minyak Bayu Urip, Cepu, Selasa (7/10)

Presiden SBY menandatangani prasasti Lapangan Minyak Bayu Urip, Cepu, Selasa (7/10)

Seusai menghadiri Hari Ulang Tahun ke-69 Tentara Nasional Indonesia (TNI), di Markas Komando Armada Wilayah Timur (Mako Armatim), Selasa (7/10) siang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono pada akhir kunjungannya ke Jawa Timur meresmikan fasilitas produksi Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur.

Produksi Lapangan Banyu Urip itu saat ini mencapai 40 ribu barel per hari, dan diharapkan akan mencapai produksi puncak 165 ribu barel minyak per hari mulai Juli 2015. Lapangan ini akan menyumbang produksi rata-rata 119 ribu barel per hari sepanjang 2015.

Dalam sambutannya Presiden SBY mengemukakan, tahun-tahun terakhir Indonesia sudah menjadi nett importer, tadinya nett eksporter. Oleh karena itulah, kata SBY, pemerintah memutuskan untuk keluar dari organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPES) beberapa tahun lalu karena dianggap sudah tidak relevan lagi kita berada disana, sementara sumber-sumber minyak kita mengalami penurunan declining.

Oleh karena itu, Presiden SBY menginginkan agar kita bisa menyukseskan eksplorasi dan produksi di semua tempat yang masih tersisa, baik onshore maupun offshore. “Dengan demikian, pendek kata kita ingin kalau sekarang kapasitas produksi baru mencapai 40 ribu barel/hari, insyaAllah dalam waktu yang tidak terlalu lama lapangan Banyu Urip ini Blok Cepu ini bisa kita tingkatkan menjadi maksimum production 165 ribu barel/hari,” ujarnya.

Presiden SBY mengingatkan, hanya dengan tekad yang membaja, kerja keras, sikronisasi dan koordinasi antara semua pihak antara Kementerian ESDM, Pertamina, SKK Migas, Mobile Oil, Pemerintah Daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan masyarakat lokal itu semua bisa segera mencapai target yang diharapkan.

Sebelum meandatangani prasasti peresmian lapangan produksi Banyu Biru itu, Presiden SBY berpesan agar semua pihak memiliki tekad bersama untuk menjadi bagian dari solusi.

“Jangan sampai ada hambatan-hambatan, kalau ada masalah selesaikan dengan baik, jangan saling mengunci, jangan saling menghambat, sehingga kita rugi bertahun-tahun,” tutur Presiden SBY seraya menyebutkan, harusnya produksi minyak kita bisa bertambah, tetapi karena satu dua yang mestinya bisa diselesaikan lantas tidak selesai.
Tampak mendampingi Presiden SBY dalam peresmian itu antara lain Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, da Gubernur Jatim Soekarwo.

(PS/Humas Setkab/Ira/ES)

Berita Terbaru