Presiden: Semangat Reformasi Relevan untuk Hadapi Krisis Akibat Pandemi Covid-19
Semangat reformasi yang diusung sekitar 22 tahun lalu saat ini menjadi relevan di saat bangsa Indonesia tengah berjuang menghadapi pandemi Covid-19 beserta dampak kesehatan dan ekonomi yang juga menimpa di setidaknya 215 negara di dunia.
Dalam situasi saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampaikan bahwa bangsa Indonesia memerlukan langkah-langkah perubahan yang luar biasa, meninggalkan cara lama, segera melakukan transformasi, dan melahirkan lompatan-lompatan kemajuan.
“Kita harus memperkuat reformasi, melakukan langkah-langkah extraordinary, langkah-langkah perubahan fundamental, memanfaatkan momentum krisis ini untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan,” ujar Presiden Jokowi melalui tayangan virtual dalam HUT ke-22 Partai Amanat Nasional, Minggu (23/8).
Meski demikian, Presiden sampaikan bahwa melakukan sebuah langkah reformasi diakui tidaklah mudah karena sering kali menimbulkan perubahan-perubahan terhadap sesuatu hal yang telah dapat dinikmati di zona nyaman bagi sebagian pihak. Ia menambahkan baik itu zona nyaman secara ekonomi maupun zona nyaman oleh karena status dan lainnya.
“Oleh sebab itu ruang kompetisi harus dibuka, ruang persaingan yang sehat harus diberi peluang, untuk semua bidang. Kita jangan takut dengan kompetisi dan jangan takut bersaing. Kita harus mengambil peluang momentum krisis ini untuk melakukan lompatan,” ucapnya.
Pandemi Covid-19 juga berdampak pada penurunan ekonomi global dan berpengaruh pada hampir sebagian besar sektor kehidupan. Banyak negara-negara maju yang kini terdampak oleh hal itu dan merasakan kemunduran ekonomi. Di sinilah kesempatan besar bagi bangsa Indonesia untuk membenahi berbagai kelemahan fundamental dan mengeksekusi strategi-strategi besar negara.
“Kita harus bergerak serentak, mendobrak semua tantangan, dengan melakukan langkah-langkah yang extraordinary untuk melakukan lompatan kemajuan menuju Indonesia Maju yang kita cita-citakan,” tandasnya. (BPMI/EN)