Presiden Serahkan Gelar Pahlawan Nasional Kepada 4 Tokoh Bangsa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/11) siang, menyerahkan gelar pahlawan nasional kepada 4 (empat) tokoh bangsa Indonesia.
Penganugerahan gelar pahlawan nasional yang dibacakan oleh Sekretaris Militer Presiden RI selaku sekretaris Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan dikeluarkan melalui Keputusan Presiden Nomor 115/TK/ Tahun 2014 tanggal November 2014.
Anugerah Pahlawan Nasional kepada mereka sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasanya yang luar biasa, yamg semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, atau perjuangan politik atau dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, dan mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, bunyi Keppres tersebut.
Keempat tokoh nasional yang mendapat gelar pahlawan nasional yaitu:
1. Letjen (Purn) Djamin Ginting, tokoh dari Provinsi Tanah Karo, Sumut.
Berhasil dalam melancarkan perang gerilya dan memimpin penumpasan pemberontakan DI/TII di Aceh. Sebagai Kepala Staf Tentara dan Teritorium I Bukit Barisan yang menentang keputusan atasannya untuk menunjukan kewetiaannya pada pemerintah RI, dan menjadikan wilayah komandonya sebagai pangkalan operasi pasukan pemerintah menggempur pasukan PRRI di Sumatera.
2. Sukarni Karto Kartodiwirjo, lahir di Blitar, Jatim.
Berperan dalam merumuskan naskah proklamasi serta mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memroklamasikan kemerdekaan. Berhasil menghimpun pemuda mendukung pemerintah RI, dan menyelenggarakan rapat raksasa di lapangan Ikada untuk menunjukkan kebulatannya tekad dalam mendukung proklamasi dan mendesak mengambil alih kekuasaan dari pemerintah jepang.
3. Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah, lahir di Jombang.
Berperan dalam merumuskan Resolusi Jihad sebagai dukungan terhadap perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Berjasa dalam meningkatkan dukungan NU kepada Pemerintah Indonesia dalam memenangkan perang melawan Pemerintah Belanda.
4. HR Mohammad Mangoendprojo, lahir di Sragen, Jatim.
Berjasa pada peristiwa revolusi di Surabaya, ikut mendesak Panglima Pertahanan Jepang Jenderal Iwabe untul menyerahkan senjata dan menguasai objek vital tahun 1945, berperan besar dalam mengambil alih aset pribadi orang-orang Belanda untuk kepentingan perjuangan.
Anugerah Pahlawan Nasional diberikan langsung oleh Presiden Jokowi kepada ahli waris keempat pahlawan tersebut.
Sebelum pembacaan pengumuman, Presiden Jokowi memimpin untuk mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang para pahlawan nasional.
Hadir dalam pemberian gelar tersebut, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MA Hatta Ali, sementara menteri yg hadir diantaranya para Menko, Mensesneg Pratikno, Seskab Andi Widjajanto, Mendagri Tjahko Kumolo, Menteri Kehutanan dan LH Sitti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, dan Menteri Pendidikan Dasar Menengah dan Kebudayaan Anis Baswedan.
(Humas Setkab/ES)