Presiden: Tiap Ada Klaster Baru, Tim Reaksi Cepat Bergerak

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 Maret 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.537 Kali

Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers pada wartawan di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Provinsi Banten, Jumat (13/3). (Foto: Humas/May)

Setiap ada Klaster terbaru Tim Reaksi Cepat yang dikomandoi Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pasti akan masuk bergerak dibantu dari Badan Intelijen Negara (BIN), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab pertanyaan wartawan usai meninjau sterilisasi di Terminal 3, Bandar Udara (Bandara) Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Jumat (13/3).

“Sejak awal saya sampaikan organisasi task force ini sudah ada dan saya komandani sendiri. Jelas? BNPB mengkoordinatori mengenai tim reaksi cepat,” ujar Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga memberikan contoh yakni saat evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan hanya dalam 2 hari diputuskan kemudian dengan cepat langsung bisa disiapkan tempatnya oleh TNI dan BNPB di Natuna disiapkan.

Terkait membuka data, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Pemerintah berhitung mengenai kepanikan dan keresahan di masyarakat, juga efek nantinya terhadap pasien apabila sembuh.

“Jadi setiap negara memiliki policy yang berbeda-beda tetapi yang jelas setiap ada kasus baru pasti tim reaksi cepat kita langsung memagari hal itu,” urai Presiden.

Meski belum membuat kebijakan lockdown, Presiden Jokowi sampaikan bahwa pelarangan penerbangan sudah dilakukan Pemerintah Indonesia terhadap Republik Rakyat Tiongkok, Italia, Iran, dan Korea Selatan (Korsel).

Kepala Negara juga menyampaikan telah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) agar lab di luar Balitbangkes bisa juga melakukan dan kelihatannya mungkin Universitas Airlangga di Surabaya dan Institut Eijkman.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga sangat menghargai kerja sama seluruh kementerian dan lembaga termasuk pemda yang mampu mengedukasi masyarakat dan memberi penjelasan yang baik seperti DKI Jakarta, Jawa tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat sehingga bisa menenangkan masyarakat.

Menurut Presiden, sekarang ini pasar keuangan di seluruh dunia mengalami keguncangan dan kepanikan, dan hal itu tak bisa dilawan kepanikan global, tapi pemerintah dan otoritas keuangan akan selalu memantau dan membuat kebijakan cepat.

“Saya kira tahu, OJK telah berikan relaksasi dan kelonggaran, policy-nya cepat. BI saya melihat telah berikan relaksasi dalam policy-nya. Pemerintah tadi pagi juga memberikan relaksasi dan kelonggaran terhadap pajak dan memberikan insentif-insentif,” pungkas Presiden akhiri jawaban kepada Pers. (MAY/EN)

Berita Terbaru