Presiden: Tugas Negara Memastikan Integrasi Industri Terjadi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 Juni 2023
Kategori: Berita
Dibaca: 1.052 Kali

Presiden Jokowi meninjau pembangunan smelter PT AMNT di Sumbawa Barat, NTB, Selasa (20/06/2023). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Di dalam pembangunan hilirasi industri di Indonesia yang berada di berbagai wilayah, tugas negara adalah memastikan integrasi antar industri itu terjadi. Pernyataan ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika meninjau pembangunan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang berada di Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (20/06/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengingatkan bahwa kesempatan Indonesia untuk melompat menjadi negara maju kalau bisa mengintegrasikan semua smelter, semua industri yang ada di negara kita yang terpencar-pencar, yang ada di barat, yang ada di timur, ada yang di tengah.

“Tugas negara di situ memastikan integrasi terjadi,” kata Presiden.

Sebelumnya, Presiden meminta agar nantinya turunan-turunan dari hasil smelter juga diintegrasikan agar menjadi barang jadi dengan ekosistem besar, salah satunya ekosistem kendaraan listrik. Presiden menilai, hal tersebut dapat mendorong Indonesia menjadi negara maju.

“Seperti yang sering saya sampaikan litium baterai, EV baterai, dan nanti jadi barang gedenya apa? Mobil listrik, kalau itu jadi ya itu ekosistem besar itu yang selesai kita bangun, itu lah nanti yang melompatkan kita dari negara berkembang menjadi negara maju ya itu salah satunya,” tutur Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Presiden Komisaris PT AMNT Hilmi Panigoro, dan Presiden Direktur PT AMNT Rachmat Makkasau. (BPMI SETPRES/AIT)

Berita Terbaru