Program Tol Laut, Lennis Kagoya: Di Papua Telah Berjalan 80 Persen
Oleh Humas    
Dipublikasikan pada 13 Oktober 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 29.314 Kali
Staf Khusus Presiden, Lennis Kagoya menyampaikan keterangan kepada pers terkait tol laut, Sembako, dan BBM satu harga, Jumat (13/10) sore di Jalan Veteran III, Gedung Kementerian Sekretariat Negara Sayap Timur Lantai I, Jakarta.
Di awal keterangan, Lennis menyampaikan bahwa usai berkeliling selama dua minggu di Papua, mulai dari Wamena, Jayapura, Nabire, Sorong, Manokwari, Raja Ampat, rakyat Papua sangat terima kasih kepada Presiden dan kementerian terkait mengenai program yang turun ke daerah terutama tol laut.
Lebih lanjut, Lennis berharap bahwa adanya bantuan pendampingan dari pemerintah untuk membuat Badan Usaha Milik Daerah agar barang yang datang ke Papua tidak ditangani langsung oleh swasta.
“Jadi, arahkan Pemerintah Papua punya kewajiban buka namanya BUMD. Jadi, barang subsidi pemerintah itu sama harga yang di Papua, jadi harganya sama. Jadi itulah yang namanya keadilan sila kelima,” ucap Lennis.
Mengenai pembangunan pelabuhan, Lennis menyampaikan bahwa
perlunya keterlibatan dari masyarakat Papua untuk ikut serta dalam pembangunan.
Sebagai staf khusus, Lennis mengaku terus memperjuangkan bagaimana caranya Papua harus damai dan papua harus Sejahtera.
“Kami mendatangkan kapal ro-ro yang kapal besar, kapal yang cepat. Kapal cepat ini akan masuk ke Papua, sampai di jadwalnya di Sorong, Manokwari, Jayapura, Nabire dia akan masuk semua,” kata Lennis seraya menyampaikan bahwa itu solusi agar harga sama dengan daerah lain.
Soal progres tol laut, menurut Lennis, kalau di Papua ini sudah mulai jalan, tinggal sedikit saja.
“Ya hampir 80%, sudah bagus. Sedikit lagi yang tadi kalau kita masukkan kapal ini, kapal cepat yang ini harganya turun, berarti kan sudah 90% bisa jalan ke depan. Jadi kepemimpinan Pak Jokowi saya sebagai staf khusus saya merasa bahagia harga sama dengan Jawa,” tutur Lennis.
Mengenai perbaikan di daerah Papua lain, Lennis sampaikan bahwa yang perlu diutamakan yakni Pelabuhan Nabire. Ia menambahkan bahwa infrastruktur jalan di Nabire sudah bagus.
“Trans Papua sudah masuk dari Kabupaten Deiyai, Paniai, Intan Jaya sudah masuk. Itu susah tapi sudah mulai masuk. Terus jalan dari Nduga, Wamena ke mana lagi itu sudah mulai masuk. Jadi jalan di papua untuk trans papua sudah bagus tinggal di Merauke dengan Boven Digul,” pungkas Lennis seraya menyampaikan agar para menteri terkait menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang belum selesai. (FID/JAY/EN)