Puji Anak Muda ASEAN, Presiden Jokowi: Sampaikan Bagaimana Melawan Radikalisme di Internet

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 7 September 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 23.095 Kali
Presiden Jokowi menghadiri Sidang Pleno KTT ASEAN ke-28 di NCC, Vientiane, Laos, Selasa (6/9) sore. (Foto: BPMI/Laily)

Presiden Jokowi menghadiri Sidang Pleno KTT ASEAN ke-28 di NCC, Vientiane, Laos, Selasa (6/9) sore. (Foto: BPMI/Laily)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, anak-anak muda yang mengisi separuh dari 600 juta penduduk ASEAN memiliki kesamaan, yaitu saat ini hidup di era digital dan media sosial, sekaligus hidup di area keterbukaan dan kompetisi. Oleh karena itu, para pemimpin negara-negara ASEAN perlu mendengarkan anak-anak muda itu.

“Kami para leader ini justru ingin mendengarkan dari kalian, kita menginginkan anda anak-anak muda ini kita para leader untuk bagaimana cara kita mentransformasikan ekonomi, bagaimana kita mereformasi masyarakat kita, bagaimana kita menggunakan IQ. Karena anak-anak muda ini lebih canggih di bidang IT, untuk mentransformasikan masalah pertanian, untuk melakukan transformasi di bidang perikanan, untuk menjadikan pemerintah lebih baik,” kata Presiden Jokowi  dalam tanggapannya pada pertemuan dengan sejumlah pemimpin negara ASEAN dan perwakilan pemuda ASEAN, di National Convention Centre, Vientiane, Laos, Selasa (6/9) sore.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu mengatakan, Presiden menekankan bahwa di era keterbukaan dan kompetisi saat ini, peran anak-anak muda ini menjadi lebih penting, dan ASEAN adalah kawasan yang dikaruniai demographic dividend pada saat kawasan-kawasan lain mengalami aging population.

Karena itu, lanjut Menlu, Presiden Jokowi memberikan semangat bagi anak-anak muda ini untuk memperkuat masa depan ASEAN, terutama keahlian mereka di bidang informasi teknologi. Presiden mengajak para pemuda ASEAN berinovasi dengan memanfaatkan era digital dan media sosial untuk menyampaikan pesan-pesan yang bermanfaat dan membawa dampak positif bagi ASEAN.

“Sampaikan kepada kita apa yang harus kita lakukan, sampaikan kepada kita bagaimana melawan radikalisme yang beredar di internet, sampaikan kepada kita bagaimana kita dapat menggunakan teknologi digital,” ujar Presiden Jokowi.

Namun Presiden mengingatkan, langkah para pemuda ASEAN juga harus mendapat dukungan dari para pemimpin negara ASEAN, sehingga mereka mendapatkan kebebasan dan peluang untuk berkarya lebih baik. “Kita perlu mendengar para pemuda kita, kita perlu memberikan kesempatan kepada para pemuda kita untuk melakukan eksperimen dan inovasi, ” ujarnya.

Meskipun demikian, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa perjuangan para pemuda dalam membangun masyarakat ASEAN, juga tidak akan luput dari berbagai rintangan dan cobaan. “Tinggal di era internet banyak godaannya, anda dapat jatuh ke dalam perangkap dan menjadi sangat terobsesi dengan karir anda,” tuturnya.

Mengakhiri tanggapannya, Presiden Jokowi  bergurau agar para pemuda tidak tergoda dengan permainan Pokemon yang sedang digemari di seluruh dunia. “Kepada para perwakilan pemuda ASEAN, jangan main Pokemon terlalu sering,” tutup Presiden Jokowi yang disambut gelak tawa para peserta yang hadir. (EN/ES)

Berita Terbaru