Puji Kesuksesan Asian Games, Presiden Moon juga Apresiasi Kiprah Indonesia Soal Semenanjung Korea

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 September 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 18.543 Kali
Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae-in berjabat tangan usai konferensi pers bersama di Istana Kepresidenan Blue House, Seoul, Senin (10/9). (Foto: Humas/Rahmat).

Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae-in berjabat tangan usai konferensi pers bersama di Istana Kepresidenan Blue House, Seoul, Senin (10/9). (Foto: Humas/Rahmat).

Presiden Republik Korea Moon Jae-in, di Istana Kepresidenan Blue House, Seoul, Senin (10/9), menyambut baik kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama delegasi dan mengucapkan selamat atas kesuksesan penyelenggaraan Asian Games tahun 2018.

“Saya merasa gembira juga karena para atlet dan pengunjung dapat menikmati Asian Games dengan Era D (Disrupsi Teknologi) di Jakarta dan Teknologi 5G yang dibangun oleh perusahaan Korea,” ujar Presiden Moon dalam konferensi pers seraya menyebut bahwa Asian Games 2018 telah meningkatkan rasa bangga sebagai bangsa Asia.

Setelah 10 bulan, Presiden Moon menyampaikan baru dapat kembali saling bertukar ucapan selamat atas 45 Tahun jalinan hubungan diplomatik antarkedua negara serta merasakan bersama persahabatan dan kepercayaan yang menjadi lebih mendalam.”Kami menilai tinggi pengembangan hubungan antarkedua negara dan menyepakati akan memperluas lingkup dan tingkat kerja sama kedua negara pada masa yang akan datang,” ujar Presiden Moon seraya berujar ada kemajuan usai kesepakatan 27 November 2017.

Hal pertama, menurut Presiden Moon, kedua negara akan mengaktifkan terus pertukaran pejabat tingkat tinggi, termasuk pertemuan puncak dan perundingan kebijakan seperti pertahanan, maritim, dan perbankan agar masyarakat dapat merasakan hasil kerja sama itu.

“Saya akan mengecek hasil implementasinya secara lebih teliti dan mendorong agar lebih cepat dapat dilaksanakan,” ujarnya.

Poin kedua, lanjut Presiden Moon, untuk merealisasikan kesejahteraan saling menolong dan menciptakan mesin pertumbuhan untuk masa depan, dan kedua pemimpin akan menggali proyek kerja sama kedua negara, lalu mendorong secara aktif hampir selama dua tahun terakhir jumlah perdagangan kedua negara bertambah.

“Untuk Semester I-2018 mencapai US$ 9,8 miliar. Seperti ini, kami kedua negara akan menambah jumlah perdagangan secara serius untuk mencapai target US$ 30 miliar sampai tahun 2022,” kata Presiden Moon sambil mencontohkan prioritas bidang seperti industri baja, petrokimia, dan otomotif.

“Korea akan berusaha untuk membangun infrastruktur di Indonesia dengan proyek pembangunan LRT, rel kereta api, dan kawasan stasiun, serta akan terus bekerja sama juga di bidang pengembangan energi ramah lingkungan, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air di Cilegon,” ujarnya.

Kesepakatan lain, menurut Presiden Moon, kedua negara juga akan bekerja sama juga di bidang digital start up, yang menggunakan teknologi ICT, seperti 5G. Kedua negara, sambung Presiden Korea Selatan, juga akan mengantisipasi bersama terhadap Revolusi Industri 4.0 dengan kerja sama perusahaan menengah (Usaha Kecil Menengah/UKM) kedua negara.

Young Leaders’ Dialogue dan Semenanjung Korea

Photo editing_Cloud20180910_44“Ketiga, kedua negara akan menambah pertukaran antarkedua negara serta berusaha bersama untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Kami bersepakat untuk menyelenggarakan Young Leaders’ Dialogue,” ujar Presiden Moon.

Dalam kesempatan itu, Presiden Moon berharap dengan dialog ini, pemuda kedua negara yang penuh hasrat dan energi dapat menjadi lebih akrab.

Kedua negara, lanjut Presiden Moon, juga telah menjalin Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama di bidang manajemen SDM, legalitas pemerintahan yang transparans dan struktur pemerintahan yang efisien akan membuat kehidupan masyarakat yang lebih baik.

“Keempat, kedua negara akan bekerja sama secara erat untuk perdamaian dan kestabilan di Semenanjung Korea dan Asia Timur,” tutur Presiden Moon seraya menyampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi atas jasa untuk membangun perdamaian di Semenanjung Korea dengan mempertemukan pemimpin Korea Selatan dan Utara.

Kedua negara, sambung Presiden Moon, telah menjalin hubungan kerja sama strategis di bidang keamanan misalnya saat ini sedang membangun pesawat tempur masa depan dan kapal selam. “Kedua negara akan memperkokoh kerja sama di bidang pertahanan dan industri pertahanan. Kedua negara mempunyai visi negara kuat, yaitu maritim,” ujar Presiden Moon.

Untuk merealisasikan visi tersebut, lanjut Presiden Moon, kedua negara akan memperkuat kerja sama di bidang maritim seperti manajemen limbah laut, pengembangan energi maritim, penanggulangan bersama atas kejahatan maritim internasional, dan lingkungan hidup maritim.

Presiden Jokowi, menurut Presiden Moon, juga telah memperhatikan pada kerja sama agar ASEAN dan Korea dapat membangun komunitas bersama yang berorientasi masyarakat.

“Indonesia adalah negara pertama yang saya kunjungi. Tujuan investasi pertama bagi Korea untuk bidang perhutanan, manufaktur, dan minyak bumi. Hari ini, kami telah melakukan upacara penyambutan resmi di Istana Korea,” tutur Presiden Moon seraya menyampaikan bahwa hal ini juga pertama kalinya dalam sejarah.

Untuk itu, dirinya ingin berjalan bersama Indonesia sampai tuntas secara baik. “Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo dan seluruh delegasi Indonesia. Terima kasih,” pungkas Presiden Moon akhiri pernyataan dalam konferensi pers bersama. (DNS/EN)

Berita Terbaru