Puji Perhatian Presiden Jokowi, Ketua Umum PSSI Akui Perlunya Perbaikan Persepakbolaan Indonesia
Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi mengakui perlunya perbaikan-perbaikan dalam dunia persepakbolaan di Indonesia agar bisa berkiprah di Asia maupun di tingkat internasional.
Edy mengungkapkan kelemahan sepakbola Indonesia, yang pertama dari segi jumlah pemain.
Jangankan kita mencapai kualitas, kuantitas saja kita belum tercapai. Untuk itu petunjuk Presiden (agar) semua pihak, semua menteri yang terkait, mendukung terciptanya pemain-pemain bola di Indonesia ini, kata Edy usai Rapat Terbatas tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, di Kantor Presiden, Jakarta , Selasa (24/1) sore.
Kelemahan kedua, menurut Edy, adalah infrastruktur. Ia menyebutkan, saat ini hanya ada dua lapangan bola di Indonesia yang memenuhi standar FIFA yaitu Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta dan Stadion Jakabaring di Palembang, Sumatera Selatan.
Ini diharapkan setiap provinsi ada satu lapangan bola yang layak (sesuai) standar FIFA. Ini juga merupakan perintah dari Presiden, akan dicari jalan keluarnya termasuk setiap desa akan ada lapangan bola, tegas Edy.
Kelemahan ketiga, lanjut Ketua Umum PSSI itu, adalah minimnya jumlah pelatih di Indonesia. Indonesia hanya memiliki 167 orang pelatih, sementara di Malaysia sudah ada 565 pelatih.
Ketua Umum PSSI itu memuji kemampuan Presiden Jokowi mendeteksi permasalahan sampai ke tingkat angka-angka tersebut. Luar biasa. Kami akan berbuat, kami akan cari, dan kami akan lakukan ini agar segera keluar dari permasalahan ini, pungkas Edy. (DNA/FID/ES)