Puncak Acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 dan Peresmian TVRI Stasiun Papua Barat (secara virtual), 28 Oktober 2020, di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju, para Gubernur,
Para Pemuda Indonesia yang saya banggakan,
Hadirin dan Undangan yang berbahagia.
Hari ini kita memperingati peristiwa yang sangat bersejarah. Sembilan puluh dua tahun lalu, ketika para pemuda dari seluruh penjuru nusantara menyisihkan perbedaan di antara mereka yang beragam suku, agama, dan bahasa daerah untuk bersumpah menjadi Indonesia yang satu: satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Kini, 92 tahun telah berlalu, semangat Sumpah Pemuda harus terus menyala.
Dalam arus besar globalisasi, yang sering terjadi adalah persaingan yang sengit antarnegara dan juga antarindividu. Tidak jarang kompetisi itu berujung pada upaya saling mengalahkan, saling menghancurkan. Hal itu menjadi energi negatif yang merugikan kita semuanya. Sumpah Pemuda justru membawa energi positif yang menyatukan. Persaingan dan perbedaan tidak harus membuat kita melupakan adanya masalah-masalah bersama, kepentingan-kepentingan bersama, maupun tujuan-tujuan bersama yang semuanya bisa kita selesaikan dengan cara bersatu dan bekerja sama.
Bapak-Ibu hadirin yang saya hormati,
Bersatu dan bekerja sama adalah kunci untuk mencapai Indonesia maju. Upaya-upaya untuk menjaga persatuan harus terus kita lakukan. Menjadi Indonesia, tidak cukup hanya dengan menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Kita harus bekerja sama merawat keindonesiaan. Keindonesiaan harus selalu dijaga dengan semangat solidaritas dan rasa persaudaraan. Kita harus saling membantu satu sama lain dalam semangat solidaritas. Tidak ada Jawa, tidak ada Sumatra, tidak ada Sulawesi, tidak ada Papua, yang ada adalah saudara sebangsa dan se-Tanah Air. Persatuan harus terus kita perjuangkan dengan menghargai perbedaan, menjaga toleransi, serta menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Untuk mewujudkan Indonesia yang satu, kita juga harus bekerja sama membangun Indonesia secara adil dan merata. Membangun Indonesia-sentris dengan membangun dari pinggiran, dari desa, dari pulau terdepan hingga perbatasan. Kita juga membangun infrastruktur yang memudahkan konektivitas antarwilayah, antarpulau untuk mempersatukan Indonesia.
Dengan pembangunan yang merata dan berkeadilan, maka masyarakat Papua, masyarakat Aceh dan masyarakat Indonesia di berbagai wilayah merasa menjadi bagian dari Indonesia, merasa memiliki Indonesia, serta ikut berkontribusi untuk memajukan Indonesia.
Salah satu sarana untuk mengetahui wajah Indonesia dan berbagai perkembangan yang terjadi di Indonesia dan dunia adalah melalui televisi. Kita memiliki TVRI, Televisi Republik Indonesia. Melalui TVRI, apa yang terjadi di Papua dapat diketahui oleh masyarakat di Jawa, di Sumatra, dan sebagainya. Sebaliknya, apa yang terjadi di berbagai wilayah Tanah Air juga dapat diketahui oleh saudara-saudara kita di Papua.
Untuk menegaskan keseriusan komitmen untuk menjaga persatuan dan pemerataan akses informasi, di momen Sumpah Pemuda yang ke-92 ini, TVRI Stasiun Papua Barat sebagai stasiun TVRI yang ke-30 akan segera diresmikan beroperasi melayani masyarakat Papua, menyediakan berbagai informasi berkualitas, sehingga masyarakat Papua mendapatkan akses informasi yang sama dengan masyarakat di wilayah Indonesia lainnya.
Terakhir, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan stasiun TVRI di Papua Barat. Teruslah bekerja menjadi media pemersatu bangsa.
Saya rasa itu yang dapat saya sampaikan.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.