Puncak Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 Tahun 2021, dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, 28 Oktober 2021

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 Oktober 2021
Kategori: Sambutan
Dibaca: 890 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, dan Ketua DPD RI;
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju, para Kepala Lembaga Pemerintah Nonkementerian;
Yang saya hormati para Gubernur, para Pemuda Indonesia yang saya banggakan;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.

Sembilan puluh tiga tahun lalu, pemuda berikrar untuk Indonesia yang satu, bukan karena keseragaman, melainkan keberagaman. Bukan karena budaya yang sama, melainkan tekad yang sama. Suku, bahasa, warna kulit bahkan agama yang berbeda bukan halangan untuk membangun satu Indonesia.

Kini Indonesia harus kuat bersatu menghadapi dunia yang sedang berubah, zaman telah berganti dari serba analog menjadi serba digital. Anda, para pemuda adalah lahir, tumbuh, dan dewasa di era digital. Kita, para generasi pendahulu adalah warga pendatang, migran digital.

Kini di era digital, pemuda kembali mempunyai peran sentral. Pemuda adalah kekuatan terbesar, bonus demografi bagi bangsa Indonesia. Pemuda adalah para pemberani untuk mengambil risiko dan merebut peluang-peluang. Pemuda menjadi yang terdepan dalam menemukan cara-cara baru yang inovatif. Pemuda adalah pemimpin-pemimpin perubahan, pemimpin di era digital. Pemuda mestinya tidak dibatasi usia, usia bukan batasan, bukan pula jaminan. Kita semua harus tetap muda, yang muda harus terus bekali diri dengan yang terkini, yang terbaru. Generasi sebelumnya harus terus meremajakan diri, mengadopsi cara-cara baru dalam berpikir dan bekerja.

Hadirin yang saya hormati,
Tumbuhnya start-up yang sukses menjadi pemain global mengalahkan pemain lama merupakan bukti kekuatan pemuda. Karya-karya musisi dan seniman-seniman muda Indonesia yang punya reputasi dunia semakin banyak, semakin bertambah. Prestasi besar atlet pemuda kita mengharumkan nama bangsa.

Dalam dunia yang penuh disrupsi, waktunya kaum muda menjadi pemimpin untuk memenangkan kompetisi. Pemimpin yang menguasai teknologi, bukan dikuasai teknologi. Pemimpin yang berani mengambil inisiatif, tetapi tetap harus humanis. Pemimpin yang mau terus belajar kepada siapa saja, tentang apa saja, dan yang terlebih penting, pemimpin yang siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.

Saya memahami bahwa tidak semua pemuda Indonesia mempunyai kesempatan untuk menikmati pendidikan tinggi, memahami dunia yang penuh disrupsi, memahami dunia yang menuju ke mana, memahami perkembangan iptek terbaru. Namun demikian, harus ada pemuda Indonesia yang lain, yang memberi tahu kepada yang belum tahu, yang meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada yang kurang, yang meningkatkan kesejahteraan kepada yang miskin, yang membuat semua anak Indonesia mempunyai kontribusi yang lebih besar kepada kemanusiaan dan kemajuan bangsa. Itulah esensi kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah membantu yang tidak bisa menjadi bisa dan membantu yang sudah bisa menjadi lebih bisa lagi. Kepemimpinan itu bukan posisi, apalagi jabatan. Kepemimpinan adalah pengaruh, kepemimpinan adalah inspirasi, kepemimpinan adalah yang membuat visi menjadi kenyataan.

Saya rasa itu yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini.
Selamat Hari Sumpah Pemuda yang ke-93.
Ayo kita bersatu, bangkit, dan tumbuh bersama untuk Indonesia maju.
Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om santi santi santi om.
Namo Buddhaya.

Sambutan Terbaru