Punya Potensi, Presiden Jokowi Desak Eksporter Kejar Pasar Non Tradisional

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Oktober 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 24.860 Kali
Presiden Jokowi menjawab wartawan seusai membuka Trade Expo Indonesia 2015, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10)

Presiden Jokowi menjawab wartawan seusai membuka Trade Expo Indonesia 2015, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para eksporter untuk terus berupaya memperluas pasar ekspornya karena produk-produk mereka memiliki potensi untuk menembus pasar-pasar non tradisional.

“Saya sudah tugaskan ke Menteri Perdagangan, ke Dubes, untuk pasar-pasar non tradisional itu yang harus dikejar. Jangan kita hanya pasar-pasar lama, pasar tradisional terus yang harus kita tuju. Karena seluruh pasar di negara-negara sekecil apapun itu potensinya ada. Produk kita ini macam-macam sehingga itu menjadi sebuah potensi yang terus harus didorong,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan seusai membuka Trade Expo Indonesia 2015, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10) siang.

Presiden Jokowi juga menyampaikan, bahwa Pemerintah telah memberikan kesempatan, terutama kepada para eksporter pemula, untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga sangat rendah, hanya 9 persen.

Jika perusahaannya mengalami kendala, lanjut Presiden, Pemerintah juga menyediakan kredit khusus di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). “Itu juga bisa dipakai kurang lebih Rp 1 triliun, itu juga angka yang cukup besar yang bisa mendorong industri yang berorientasi ekspor,” kata Presiden Jokowi seraya menyebutkan, bahwa ke depan yang dikembangkan Pemerintah adalah industri padat karya yang orientasinya ekspor.

Diakui Presiden Jokowi, saat ini pasar-pasar tradisional untuk produk-produk ekspo kita memang semuanya baru melemah. Kondisi yang sama juga terjadi di di semua negara.

Yang paling penting, lanjut Presiden Jokowi, bagaimana seluruh plus neraca perdagangan kita itu masih bisa dipertahankan. Yang paling penting di situ.

“Data terakhir kita kemaren surplusnya masih dan ekspornya juga dari bulan yang sebelumnya juga merangkak naik. Saya kira itu sangat bagus,” ujar Presiden.

Menurut Presiden, dengan kurs dollar yang mencapai Rp 13.600, maka semua produk di Indonesia diuntungkan, tetapi yang paling diuntungkan adalah yang ekspor yang memakai bahan baku lokal, yang lokal kontennya tinggi.

“Itu yang mendapat keuntungan banyak,” tuturnya.

Presiden menunjuk contoh  rotan, di mana  di Cirebon yang naik cukup signifikan, dari 1.200 menuju 1.700. “Pasti naik karena ada memang peluang untuk berkompetisi,” pungkasnya.

(UN/RAH/ES)

 

Berita Terbaru