Raih Kepercayaan Publik, Presiden Jokowi Ingatkan TNI Tidak Berpuas Diri

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 Mei 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 28.879 Kali
Presiden ketika berbicara di hadapan sekitar 1.500 prajurit TNI setelah menunaikan salat Jumat dan santap siang di Aula Kartika, Tanjung Datuk, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (19/5). (Foto: BPMI).

Presiden ketika berbicara di hadapan prajurit TNI di Aula Kartika, Tanjung Datuk, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (19/5). (Foto: BPMI).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, saat ini Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapatkan kepercayaan yang sangat baik dari masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat pada peringkat kepercayaan yang sangat tinggi di antara lembaga-lembaga publik.

“Ada public trust, ranking-nya tinggi sekali. Saya titip kepercayaan itu kita jaga bersama-sama. Karena membangun kepercayaan itu tidak sehari, dua hari, tiga hari, empat hari, lima hari,” kata Presiden ketika berbicara di hadapan sekitar 1.500 prajurit TNI setelah menunaikan salat Jumat dan santap siang di Aula Kartika, Tanjung Datuk, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (19/5) siang.

Presiden meminta agar kepercayaan tersebut terus dijaga, diantaranya dapat dilakukan salah dengan menjaga diri dari tindakan yang sekiranya dapat merusak kepercayaan.

“Jangan kepercayaan itu, public trust itu, rusak gara-gara hal-hal yang sebetulnya bisa kita manage, hal-hal yang sebetulnya bisa kita hindari,” tutur Presiden.

Jangan Berpuas Diri

Pada bagian lain pernyataannya, Presiden Jokowi mengaku merasa bangga melihat soliditas yang ditunjukkan para prajurit TNI dalam Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau itu.

“Di darat kita lihat, di laut bisa kita lihat, di udara juga bisa kita lihat betapa sangat terintegrasinya, terpadunya kerja sama di antara darat, laut, dan udara sehingga bisa memenangkan pertarungan di akhir,” kata Presiden.

Namun, Presiden berpesan kepada seluruh prajurit TNI untuk tidak berpuas diri. Sebab masih banyak hal yang dinilai perlu diperbaiki dan dibenahi.

“Terutama di bidang Alutsista kita yang mau tidak mau harus diikuti karena teknologi yang perubahannya begitu cepat. Itulah yang harus kita ikuti,” tutur Presiden.

Presiden menceritakan bagaimana teknologi berkembang begitu cepatnya. Menurutnya, saat sebagian orang masih mempelajari teknologi internet, sudah muncul di belahan dunia lainnya mobile internet. Tak berhenti sampai di situ, muncul lagi lompatan teknologi lainnya yang sedemikian cepat.

Mobile internet kita baru melihat dan kita pelajari, sudah muncul lagi yang berikutnya, artificial intelligence, mesin cerdas yang ini juga harus kita ikuti,” sambung Presiden.

Perubahan-perubahan teknologi seperti itulah, menurut Presiden, yang selalu harus diantisipasi. Presiden menegaskan, dirinya tidak menginginkan TNI tertinggal dalam hal penguasaan teknologi dengan negara lainnya.

“Jangan sampai kita ditinggal oleh negara yang lain karena penguasan teknologi kita yang terlambat,” tutur Presiden seraya menekankan, bahwa TNI harus mampu melihat dan beradaptasi terhadap segala perkembangan zaman.

“Di lingkup TNI, Tentara Nasional Indonesia, kita juga harus melihat, memahami, mempelajari (perubahan) itu, setiap saat, baik detik, menit, hari maupun minggu,” ujar Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono. (BPMI Setpres/ES)

Berita Terbaru