Raja Belanda: Kunjungan Kali ini Punya Program Menarik Berorientasi Masa Depan
Raja Belanda, Willem-Alexander, menyampaikan sangat menantikan kunjungan yang akan berlangsung selama beberapa hari mendatang di Indonesia dan dalam agenda kali ini Kerajaan Belanda juga mempunyai program yang menarik dan berorientasi ke masa depan bagi kedua negara.
Hal tersebut diungkapkan Raja Willem saat Pernyataan Pers Bersama Presiden Republik Indonesia dengan Raja Belanda di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (10/3).
Pada kesempatan tersebut, Raja Belanda juga menyampaikan duka mendalam atas kecelakaan tragis yang terjadi di Sungai Sebangau, Senin (9/3) kemarin. ”Pikiran dan doa kami bersama dengan keluarga para korban dan dengan yang terluka,” ujar Raja Willem.
Lebih lanjut, Raja Willem menyampaikan bahwa 75 tahun yang lalu, pada tanggal 17 Augustus, Indonesia mengumumkan Proklamasi, dan menuntut tempatnya di antara negara-negara yang bebas dan merdeka.
”Pemerintah Belanda secara tegas telah mengakui hal ini, baik secara politik maupun secara moral, sejak 15 tahun yang lalu. Hari ini kami dengan penuh kehangatan mengucapkan selamat pada rakyat Indonesia pada saat perayaan 75 tahun kemerdekaan,” kata Raja Willem.
Pada saat bersamaan, Raja Willem menyampaikan bahwa sesuatu yang baik bila tetap menghadapi sejarah karena masa lalu tidak bisa dihapus, dan perlu diakui setiap generasi pada waktunya.
”Di tahun-tahun setelah diumumkannya Proklamasi, terjadi sebuah perpisahan yang menyakitkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Selaras dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan penyesalan saya dan permohonan maaf untuk kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda di tahun-tahun tersebut,” ujarnya.
Menurut Raja Willem, Ia melakukan hal ini dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga-keluarga yang terdampak masih dirasakan sampai saat ini.
”Merupakan tanda yang sangat menjanjikan bahwa dua negara yang pernah berada di pihak yang berlawanan dapat menjalin hubungan yang semakin erat dan mengembangkan sebuah hubungan baru berdasarkan rasa hormat, saling percaya dan persahabatan. Ikatan di antara kita semakin erat dan beragam. Ini sungguh menggembirakan saya,” urai Raja Willem.
Ia pun mengetahui bahwa di Belanda banyak yang merasakan hal yang sama karena banyak orang di Belanda merasakan ikatan yang kuat dengan Indonesia.
Raja Willem juga menyampaikan rasa bahagia karena semakin banyak generasi muda Indonesia menunjukkan minat kepada negara Belanda yang terlihat dalam jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang datang untuk belajar di Belanda.
”Terlebih, ini juga terlihat dalam jalinan kerja sama erat antara kedua negara kita dalam bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, pengelolaan air, perlindungan alam dan iklim. Di hari-hari mendatang, istri saya dan saya akan mengunjungi berbagai contoh kerja sama ini, di tiga pulau Indonesia. Ini sungguh kami nantikan,” imbuhnya.
Butuh Indonesia
Dalam bagian lain pernyataannya, Raja Willem juga menyampaikan bahwa Belanda membutuhkan Indonesia karena Indonesia adalah anggota G20 dan juga ASEAN.
”Indonesia berperan besar dalam menjaga kestabilan keamanan di Asia Tenggara. Saat ini Indonesia juga menjabat sebagai anggota Dewan Keamanan dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB,” imbuhnya.
Sebagai negara demokrasi keempat terbesar di dunia dan salah satu ekonomi terbesar di Asia, menurut Raja Willem, Indonesia memegang peran kepemimpinan, misalnya upaya bersama untuk mempromosikan dan melindungi tatanan internasional berbasis aturan.
”Indonesia memiliki tradisi yang lama dalam bidang toleransi agama dan dalam hal ini bisa memainkan peran yang konstruktif. Sangat penting untuk melanjutkan kerja sama dalam pemeliharaan perdamaian, keadilan dan perlindungan bagi kaum minoritas, dengan tetap menjunjung tinggi kedaulatan dan integritas teritorial,” tambah Raja Belanda seraya berharap dapat merealisasikan kerja sama tersebut.
Indonesia, sambung Raja Willem, merupakan sebuah negara dengan jiwa tua namun berhati muda dan memiliki kekayaan warisan budaya yang sangat dijaga, namun pada saat yang bersamaan Indonesia giat menaklukkan masa depan.
”Kombinasi kuno dan baru ini yang membuat negara Indonesia begitu mempesona. Istri saya dan saya mempunyai keinginan besar untuk mengenal Indonesia semakin dalam. Empat hari adalah waktu yang terlalu singkat, namun kami akan melakukan yang terbaik untuk bertemu dan berbicara dengan orang sebanyak mungkin,” pungkasnya seraya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam kunjungan kali ini. (FID/EN)