Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional (Rakorbangnas) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tahun 2021, 29 Juli 2021, dari Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Juli 2021
Kategori: Sambutan
Dibaca: 704 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan seluruh jajaran BMKG dari pusat sampai ke daerah;
Yang saya hormati para kepala daerah;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.

Negara kita Indonesia ini memiliki risiko bencana geo-hidrometeorologi yang tinggi. Jumlah kejadian bencana geo-hidrometeorologi meningkat signifikan setiap tahunnya. Frekuensi dan intensitasnya juga terus meningkat, bahkan melompat. Kita bahkan mengalami multi bencana dalam waktu bersamaan.

Gempa bumi misalnya, pada kurun waktu tahun 2008 – 2016, rata-rata 5.000 – 6.000 kali dalam satu tahun. Pada tahun 2017 meningkat menjadi 7.169 kali dan pada tahun 2019 jumlahnya meningkat signifikan menjadi lebih dari 11.500 kali. Cuaca ekstrem dan siklon tropis juga meningkat frekuensinya, durasi dan intensitasnya. Periode ulang terjadinya El Nino atau La Nina pada periode 1981 – 2020, cenderung semakin cepat, dua sampai dengan tiga tahunan, dibandingkan periode 1950 – 1980, yang berkisar lima sampai dengan tujuh tahunan.

Dengan tantangan yang semakin meningkat, maka kita harus meningkatkan ketangguhan kita dalam menghadapi bencana, menguatkan manajemen penanganan bencana, dan meningkatkan kemampuan untuk mengantisipasi dan memitigasi bencana untuk mengurangi risiko korban jiwa, kerusakan, dan kerugian harta benda.

Hadirin yang saya hormati,
Pada kesempatan yang baik ini saya ingin menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian kita bersama.

Pertama, layanan BMKG harus disertai dengan inovasi-inovasi yang mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Tingkatkan adaptasi teknologi untuk observasi, analisis, prediksi, dan peringatan dini secara lebih cepat dan akurat agar kita lebih mampu meminimalkan risiko yang harus kita hadapi.

Yang kedua, peringatan BMKG harus bisa dan harus digunakan sebagai rujukan dalam pengambilan keputusan pemerintah di berbagai sektor. Informasi dari BMKG, seperti kekeringan, cuaca ekstrem, gempa, dan kualitas udara, harus menjadi perhatian dan acuan bagi berbagai sektor dalam merancang kebijakan dan pembangunan. Sekali lagi, kebijakan nasional dan daerah harus betul-betul sensitif dan antisipatif terhadap kerawanan bencana.

Karena itu, saya meminta agar sinergi dan kolaborasi antara BMKG dengan kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah harus terus diperkuat. BMKG harus mampu memberikan layanan informasi yang akurat, yang dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Sehingga informasi dan data dari BMKG tersebut bisa digunakan oleh kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah dalam merancang kebijakan dan merencanakan pembangunan.

Yang ketiga, tingkatkan terus kapasitas manajemen penanggulangan dan adaptasi bencana, terutama di tingkat daerah dari tingkat kelurahan, desa, hingga provinsi. Harus ada desain manajemen yang jelas yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat, sejak fase prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana. Manajemen ini juga perlu disimulasi dan dilatih sehingga ketika terjadi bencana kita sudah sangat siap, langsung bekerja dengan cepat.

Yang keempat, lakukan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat, terutama masyarakat di wilayah rawan bencana. Kesiagaan dan ketangguhan masyarakat atas ancaman bencana perlu terus ditingkatkan. Budaya kesiagaan harus melembaga dalam keseharian masyarakat, manfaatkan juga kearifan lokal yang sudah ada dalam masyarakat untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana.

Karena itu, saya minta BMKG bukan hanya menyampaikan informasi cuaca, iklim, gempa, dan tsunami yang lebih cepat dan dengan jangkauan yang lebih luas pada masyarakat, tetapi bersinergi bersama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mengedukasi masyarakat bagaimana bersiap menghadapi bencana. Masyarakat juga perlu diedukasi untuk mencari dan memanfaatkan informasi yang benar, yang disediakan oleh sumber-sumber resmi, sehingga tidak mudah terjebak pada kabar dan berita-berita bohong.

Saya rasa itu hal-hal penting yang ingin saya sampaikan untuk menjadi perhatian kita bersama dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim saya buka Rakorbangnas BMKG Tahun 2021, hari ini.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om santi santi santi om.

Sambutan Terbaru