Rapat Kerja Tahun 2023 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta, 12 Desember 2023

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Desember 2023
Kategori: Amanat/Arahan
Dibaca: 812 Kali

Arahan Presiden Joko Widodo pada Rapat Kerja Tahun 2023 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), 12 Desember 2023

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati para Menteri, Ketua beserta anggota Dewan Pengawas, Ketua beserta anggota Badan Pelaksana Pengelola Keuangan Haji (BPKH);
Yang saya hormati Ketua Baznas, Deputi Gubernur Bank Indonesia;
Bapak-Ibu sekalian hadirin undangan yang berbahagia.

Satu setengah bulan yang lalu, satu bulan yang lalu, saya ke Arab Saudi dua kali. Yang pertama berkaitan dengan bilateral kita antara Indonesia dan Arab Saudi, yang kedua menghadiri Gaza Summit. Nah di acara yang pertama–bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi–setelah berbicara serius urusan investasi, urusan perdagangan, makan siang dengan Yang Mulia Pangeran Mohammed bin Salman diajak makan siang beserta menteri-menterinya dari Arab Saudi.

Saat makan siang, namanya makan ya senang, saya lihat suasana kok senang banget. Beliau senang, menteri-menterinya juga gembira, terus ceritanya agak ke mana-mana. Makin senang, di situlah saya masuk, saya sampaikan, “Yang Mulia, calon jemaah haji di Indonesia ini menunggu sampai 47 tahun untuk bisa beribadah haji.” Beliau kaget, “Benar?” “Benar, Yang Mulia.” Masa saya bohong, saya gitu. “Mohon Yang Mulia berkenan untuk memberikan tambahan kuota hajinya.” “Ya sudah besok pagi saya kabarin, sudah saya putuskan nanti malam.”

Begitu malam sudah dikabari, saya ditelepon oleh Duta Besar Arab Saudi, “Presiden Jokowi, sudah diputuskan, baru saja diputuskan ada tambahan kuotanya 20 ribu.”

Jadi kalau pas minta sesuatu itu jangan pas serius, gitu. Pas makan siang, makan malam, pas enak-enak. Yang dulu juga sama, pas makan saya sampaikan. Dulu dapat berapa tambahan 10 ribu seingat saya. Kalau pas serius, pas bilateral bicara serius, ngomongnya formal, enggak dapat.

Ke BPKH. Badan Pengelola Keuangan Haji ini kinerja dan gerak-geriknya selalu menjadi pusat perhatian masyarakat. Kenapa? Karena mengelola dana haji dengan jumlah yang sangat besar. Tadi disampaikan oleh Pak Kepala BPKH Rp165 triliun, gede banget itu dana yang dikelola, gede banget. Jadi saya titip hati-hati mengelola uang yang ada di BPKH. Tadi beliau menyampaikan, 75 persen diinvestasikan di SBSN (Surat Berharga Syariah Negara). Alhamdulillah, ini tempat aman, berada di BI. Dua persen diinvestasikan langsung, investasi langsung 2 persen. Menurut saya juga masih aman.

Jangan sampai seperti yang lain-lain, diinvestasikan di saham yang sahamnya digoreng-goreng, hilang uangnya. Ingat Jiwasraya, selalu saya ingatkan itu. Jangan sampai berkasus seperti itu. Ini saya titip, hati-hati mengelola dana umat ini. Harus betul-betul dikelola dengan profesional, mengedepankan akuntabilitas, mengedepankan prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian yang amat sangat. Karena sekali lagi, ini adalah uang rakyat, uangnya umat.

Kok diam? Ya supaya kita merenung semuanya. Ini uang besar yang diamanahkan kepada BPKH, kelola dengan baik. Sebagaimana kita ketahui, biaya penyelenggaraan ibadah haji ini telah ditetapkan oleh DPR dan pemerintah sebesar Rp93,4 juta. Di mana tadi disampaikan oleh Pak Menteri Agama, 40 persennya dipenuhi dari hasil investasi dan haji yang dikelola oleh BPKH. Sehingga sekali lagi, ke depan pengelolaan keuangan haji harus lebih inovatif, pengawasan internal juga harus lebih ditingkatkan. Tadi ada dibentuk anak perusahaan investment company, ini juga harus lebih mengefisienkan bukan menambah panjang birokrasi yang ada, sehingga semuanya dikelola dengan profesional.

Dan, juga tidak hanya fokus untuk menambal kekurangan biaya jemaah yang berangkat saja, tetapi sekali lagi juga memberi nilai manfaat yang lebih besar bagi jemaah yang menunggu antrean panjang dengan tetap memperhatikan sustainabilitas keuangan haji yang dikelola dan juga perbesar kontribusi di bidang ekonomi syariah. Kalau bisa berkontribusi pada pengembangan ekonomi syariah juga baik, karena potensinya di ekonomi syariah kita ini masih sangat besar sekali, baik di sektor keuangan syariah maupun di industri halal dan lain-lainnya masih sangat besar sekali.

Saya yakin BPKH bisa menjalankan tugasnya dengan penuh amanah, dengan penuh rasa tanggung jawab, sehingga penyelenggaraan ibadah haji semakin baik ke depannya.

Terakhir, saya mengucapkan selamat milad yang keenam untuk keluarga besar BPKH, selamat menjalankan amanah dengan penuh rasa tanggung jawab. Saya rasa, itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Amanat/Arahan Terbaru