Rapat Terbatas Evaluasi Mudik Lebaran, di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, 24 Mei 2022
Pertama-tama, pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat yang telah melaksanakan mudik dengan tertib dan mengikuti anjuran serta aturan pemerintah, baik terkait dengan protokol kesehatan, terkait dengan vaksinasi, dan rekayasa lalu lintas yang kita lakukan. Sehingga alhamdulillah, mudik kemarin berlangsung aman dan sehat tanpa ada peristiwa yang berakibat fatal serta tidak ada penambahan kasus COVID-19 yang berarti.
Saya juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Polri, kepada TNI, kepada Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Agama, Kementerian BUMN yang bekerja di lapangan, serta berbagai pihak yang telah berjuang keras mengatur arus mudik serta arus balik sehingga bisa berjalan dengan baik.
Untuk evaluasi kebijakan mudik Lebaran tahun 2002 ini, data yang saya miliki jumlah penumpang umum H-7 serta H+7 tahun 2022, tercatat 13 juta penumpang. Ini menurun dibanding 2019, 16,8 juta penumpang. Terjadi ini akibat semuanya beralih pada moda kendaraan pribadi, sehingga jumlah kendaraan di jalan tol yang keluar Jabodetabek 2,6 juta. Kendaraan di jalan nontol yang keluar dari Jabodetabek 2,4 juta, sehingga pergerakan yang meninggalkan Jabodetabek sebesar 13,3 juta orang.
Dari pergerakan tersebut di atas, alhamdulillah kejadian kecelakaan menurun 45 persen dibanding 2019, yaitu dari 3.199 menjadi 1.763. Korban yang meninggal turun 72 persen, korban yang luka berat turun 24 persen, korban yang luka ringan turun 42 persen. Dari survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia, mayoritas masyarakat menyatakan kepuasannya terhadap penyelenggaraan mudik Lebaran tahun ini. Saya kira ini diapresiasi oleh masyarakat.
Untuk itu terdapat beberapa hal yang ingin saya sampaikan untuk evaluasi bersama kita, untuk koreksi kita bersama.
Yang pertama, sekali lagi saya ingin menyampaikan apresiasi atas kerja keras Bapak-Ibu semuanya sehingga arus mudik dan arus balik berjalan dengan lancar. Meskipun seperti itu, saya kira kita harus terus menyempurnakan kebijakan agar mudik tahun depan semakin baik.
Yang kedua, terus kita perbaiki, kita sempurnakan manajemen rekayasa lalu lintas, mulai dari manajemen ganjil-genap, one way, contraflow di jalan tol maupun di nontol sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan dan juga tersedianya rest area yang representatif dan mencukupi jumlahnya.
Yang ketiga, yang berkaitan dengan pelabuhan penyeberangan. Saya kira memang harus ada perluasan kapasitas penampungan kendaraan menuju pelabuhan penyeberangan. Waktu antre kendaraan untuk naik angkutan penyeberangan harus dipangkas, kemudian juga penambahan kapal penyeberangan dan perluasan dermaga yang pada seperti di Pelabuhan Merak, ini harus dilihat secara detail lagi.
Kemudian yang keempat, mengenai jalan tol jalan nontol di jalur selatan ini coba dilihat lagi secara lebih detail mengenai sarana dan prasarana, SPBU, penerangan, rest area. Saya kira memang harus disiapkan untuk mudik tahun depan. Saya kira ini sebuah alternatif yang bagus.
Yang terakhir, terus perbaiki berbagai fasilitas yang ada di bandara, di pelabuhan, di terminal, dan stasiun, terutama untuk fasilitas rest area. Kemudian, penambahan kapasitas angkutan kereta api saat mudik. Kemudian juga, maksimalkan pelaksanaan mudik gratis.
Saya rasa kalau ini dilakukan, tahun depan kita akan lebih baik lagi. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan.