Rapat Terbatas melalui Video Conference mengenai Lanjutan Pembahasan Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok, 13 Mei 2020, di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Mei 2020
Kategori: Pengantar
Dibaca: 919 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu Menteri dan  Kepala Lembaga yang hadir.

Ini sudah yang ketiga kita berbicara masalah bahan pokok karena urusan stok ketersediaan dan harga ini, stabilitas harga ini penting terus kita monitor setiap hari, setiap minggu. Seperti yang sudah sering saya sampaikan, hati-hati dengan peringatan FAO mengenai krisis pangan karena pandemi COVID-19.

Saya melihat laporan dari BPS di bulan April, bahan pangan justru mengalami deflasi sebesar 0,13 persen. Ini ada indikasi penurunan permintaan bahan-bahan pangan dan artinya daya beli masyarakat menurun. Oleh sebab itu, pemerintah telah meluncurkan Bantuan Sosial Tunai untuk 9 juta keluarga, BLT Desa dari Dana Desa untuk 11 juta keluarga, ada Kartu Sembako, ada PKH (Program Keluarga Harapan), juga ada Padat Karya Tunai dan kita harapkan ini akan meningkatkan daya beli masyarakat.

Saya melihat yang berkaitan dengan ketersediaan dan stabilitas harga, ada 2 mungkin yang ingin saya soroti, yaitu bawang merah yang harga rata-rata nasionalnya masih di angka Rp51.000, masih jauh dari harga acuan untuk bawang merah, yaitu Rp32.000. Kemudian juga gula pasir sampai saat ini, seperti ini terus saya kejar, sampai saat ini harga juga masih Rp17.000-17.500 padahal HET harusnya itu di Rp12.500. Oleh sebab itu, saya ingin ini dilihat masalahnya ada di mana, apakah urusan distribusi atau memang stoknya yang kurang atau ada yang sengaja mempermainkan harga untuk sebuah keuntungan yang besar. Saya minta betul-betul dicek di lapangan, dikontrol sehingga harga semuanya bisa terkendali dan masyarakat bisa menaikkan daya belinya.

Saya rasa itu sebagai pengantar.

Simak Video Pengantar Presiden RI:

Pengantar Terbaru