Rapat Terbatas melalui Video Conference mengenai Persiapan Menghadapi Ramadan dan Idulfitri 1441 H/ 2020 M, 2 April 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 April 2020
Kategori: Pengantar
Dibaca: 1.238 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden,
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,

Ini melanjutkan Rapat Terbatas tadi, yaitu persiapan mengenai Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah.

Persiapan seperti ini sudah rutin kita lakukan tetapi bulan Ramadan dan Lebaran saat ini memang berada dalam konteks yang berbeda dari yang sebelumnya, karena kita menghadapi tantangan COVID-19.

Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama. Yang pertama, ini betul-betul dicek di lapangan ketersediaan bahan-bahan pokok. Saya sudah cek juga ke Bulog, saya cek ke daerah-daerah mengenai panen raya seperti apa. Saya melihat beras, daging, telur, gula, terigu, dan lain-lainnya masih berada pada kondisi baik. Tinggal mungkin gula, tadi Mentan sudah menyampaikan bahwa minggu-minggu depan mungkin harga akan turun pada kondisi normal lagi, Rp12.500. Dan Mendag juga menyampaikan kepada saya, bawang juga sudah beberapa sudah masuk dan kita harapkan bawang putih pada minggu-minggu depan, atau syukur minggu ini sudah kembali ke normal, harga di Rp20.000-30.000.

Kemudian juga kita harus memastikan semuanya agar distribusi logistik ini lancar, kebutuhan pokok tersedia di pasar-pasar. Ini saya harapkan Mendagri juga memberikan teguran kepada daerah-daerah yang memblokir jalan-jalannya, agar urusan distribusi logistik ini tidak terganggu. Karena saya kemarin mendapatkan laporan dari dua daerah, urusan beras ini agak terganggu karena jalan-jalan yang ditutup. Jadi tolong Kepala Daerah diberitahu mengenai ini.

Yang kedua, yang berkaitan dengan paket perlindungan sosial dan jaminan sosial bagi masyarakat kita yang berada di lapisan bawah. Tadi juga saya sudah perintahkan agar segera dieksekusi dan langsung dibagikan ke lapangan, baik itu yang berkaitan dengan PKH, dengan sembako lewat Kartu Sembako, Kartu Prakerja, yang berkaitan dengan pembebasan biaya listrik untuk pelanggan 450 VA dan 50 persen untuk 900 VA. Kalau ini segera bisa di lapangan tereksekusi akan baik untuk masyarakat kita.

Yang ketiga, pelibatan tokoh-tokoh agama, tokoh ormas untuk memberikan pendidikan, mengedukasi masyarakat dalam menyosialisasikan disiplin penerapan jaga jarak aman itu betul-betul bisa dikerjakan. Mengenai pentingnya cuci tangan perlu disampaikan, mengenai mengurangi mobilitas untuk keluar rumah perlu disampaikan, kedisiplinan memakai masker perlu disampaikan, dan juga penerapan pembatasan sosial berskala besar ini perlu terus disampaikan dalam rangka kita menjalankan protokol kesehatan secara ketat, baik di rumah maupun di luar rumah secara disiplin.

Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan.

Pengantar Terbaru