Rapat Terbatas mengenai Antisipasi Dampak Kekeringan, 15 Juli 2019, di Kantor Presiden, Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 Juli 2019
Kategori: Pengantar
Dibaca: 1.420 Kali

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Sore hari ini akan dibahas mengenai antisipasi dampak kekeringan.

Saya dapat laporan dari BMKG bahwa musim kemarau di 2019 ini  akan lebih kering dan mencapai puncaknya di bulan Agustus sampai nanti September. Beberapa daerah di negara kita juga sudah mengalami keadaan 21 hari tanpa hujan. Ini berarti statusnya waspada, 31 hari tanpa hujan berarti statusnya sudah siaga, dan juga sudah 61 hari tanpa hujan, ini statusnya sudah awas, yang terjadi di beberapa provinsi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, di Bali, di NTB, di NTT.

Oleh karena itu, saya minta para menteri dan kepala lembaga, para gubernur untuk turun melihat langsung ke lapangan dan segera melakukan langkah-langkah antisipasi, mitigasi terhadap dampak kekeringan ini. Saya juga minta di cek suplai air, baik suplai air bersih maupun suplai air untuk pertanian, agar pasokan air terjaga dan risiko terjadinya gagal panen bisa kita hindari. Kalau perlu kita lakukan modifikasi cuaca, pembangunan sumur bor. Dan saya meminta Kementerian Lingkungan Hidup juga memantau mengendalikan potensi titik-titik panas/hotspot yang ada. Dan kita harapkan kebakaran hutan, kebakaran lahan gambut bisa kita antisipasi dan kita hindari.

Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan. Silakan Pak Menko.

Pengantar Terbaru