Rapat Terbatas mengenai Kebijakan Investasi dan Perpajakan, 21 November 2018 Pukul 11.00 WIB, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Dalam beberapa pertemuan sebelumnya telah sering saya sampaikan, bahwa kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan peningkatan ekspor. Kita telah dan akan terus melakukan perbaikan-perbaikan di bidang investasi sehingga Indonesia lebih kompetitif. Dan agar makin kompetitif, saya minta agar kebijakan-kebijakan yang terkait dengan investasi, dengan insentif-insentif perpajakan perlu kita evaluasi secara berkala, sehingga lebih menarik dibandingkan dengan negara-negara lain dan betul-betul bisa berjalan efektif di dalam pelaksanaannya.
Kita tahu current account deficit kita, neraca perdagangan kita memerlukan ini, memerlukan perbaikan dan dengan investasi dan ekspor inilah kita ingin perbaikan itu. Kita juga harus memastikan bahwa investasi yang mendapatkan insentif adalah sektor-sektor yang betul-betul memperkuat industri kita, betul-betul memperkuat ekonomi nasional kita, bisa mendorong proses transformasi ekonomi, hilirisasi dari bahan mentah kepada industri pengolahan, dan juga memperkuat industri yang berorientasi ekspor yang bisa memberikan nilai tambah. Sehingga kita bisa merevitalisasi industri dan dapat mengurangi impor bahan baku serta menumbuhkan industri yang memanfaatkan sumber daya ekonomi lokal yang kita miliki.
Selain itu, saya minta kebijakan investasi betul-betul didesain sesuai dengan target kepentingan nasional kita, bukan hanya dalam penciptaan lapangan pekerjaan baru dan menurunkan angka pengangguran, tetapi harus juga bisa memperkuat pelaku ekonomi domestik khususnya usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dengan memanfaatkan peluang alih teknologi yang ada, serta juga mendorong kemitraan usaha-usaha besar dengan usaha menengah, usaha kecil, dan usaha mikro.
Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan.