Rapat Terbatas mengenai Kebijakan Pengembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), 27 Januari 2020, di PT PAL Indonesia, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 Januari 2020
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 668 Kali

Jadi tadi kita telah mengadakan Rapat Terbatas di PT PAL ini. Intinya, yang pertama kita ingin mengembangkan industri strategis pertahanan kita agar ke depan kita memiliki sebuah kemandirian. Sehingga tadi secara detail dibahas mengenai BUMN mana yang terlebih dahulu ingin kita dorong untuk maju dan nanti pada berikutnya BUMN yang kedua, yang ketiga, dan seterusnya.

Yang kedua, juga yang berkaitan dengan pembelian alutsista yang tadi juga sudah saya sampaikan bahwa industri strategis pertahanan kita ini harus diberikan prioritas terlebih dahulu dari Kementerian Pertahanan, dari Kementerian-Kementerian yang lain. Yang misalnya ingin membeli kapal misalnya, berikan pada PT. PAL, baik itu dari Kementerian Pertahanan, baik itu dari Kapolri, Pol Air misalnya, baik itu Bea Cukai dari Kementerian Keuangan, beli semuanya dari PT. PAL. Sehingga kita harapkan bukan hanya  pesanan untuk 5 tahun tetapi untuk 15 tahun itu sudah harus dipastikan ada. Sehingga ada konsistensi kita dalam perencanaan, dalam pelaksanaan untuk membesarkan industri strategis pertahanan kita, arahnya ke sana.

Wartawan
Pasarnya ke mana aja mungkin Pak, bisa di ini?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya yang pertama pasarnya adalah kita sendiri, Indonesia dulu, penuhi semuanya. Sisanya, ya seperti PT. PAL ini sudah mengekspor ke beberapa negara, saya kira itu sudah bagus tetapi kita sendiri dulu, kita, pasar kita, kita penuhi, baik itu misalnya itu PT Pindad ini urusan peluru, penuhi pasar dalam negeri, PT. PAL juga kapal-kapal, kebutuhan kita semua, penuhi dulu baru kita keluar untuk ekspor.

Wartawan
Peninjauan tadi Pak, yang Kapal Selam Alugoro?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya saya kira sebuah kerja sama yang bagus, ada transfer teknologi di dalam pembangunan Kapal Selam Alugoro kita dan ya kita harapkan pada suatu titik kita bisa mandiri, mengerjakan semuanya oleh anak-anak bangsa sendiri.

Wartawan
Pak, soal (Virus) Corona mungkin Pak, bisa disampaikan mungkin ke depan antisipasi seperti apa yang akan dilakukan pemerintah, lebih ketat lagi atau seperti apa Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya kira sudah saya sampaikan berkali-kali, yang paling penting kita waspada, yang paling penting kita hati-hati. Karena pengawasan, saya kira pengawasan di semua bandara kita terutama yang berhubungan dengan flight dari dan ke Tiongkok sudah kita lakukan. Tetapi ini, sekali lagi ini bukan sesuatu yang mudah, karena pada masa inkubasi itu, panas kadang-kadang tidak bisa terdeteksi dengan scanner yang kita miliki. Semua negara juga mengalami hal yang sama, yang paling penting hati-hati, waspada, terhadap gejala-gejala yang ada.

Wartawan
Pak di sana kan ada (WNI) yang sekolah, apakah ada upaya untuk memulangkan atau bagaimana?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya sementara masih berada di sana, dan saya kira KBRI sudah secara detail mengikuti baik hal-hal yang berkaitan, yang paling rumit memang hal-hal yang berkaitan dengan logistik. Karena aturan main untuk masuk ke sana sekarang juga sangat ketat sekali. Yang kedua, juga apalagi kita mengirimkan logistik itu juga ini masih dalam proses pendalaman oleh KBRI kita, agar semuanya bisa terlayani dan berjalan dengan baik.

Wartawan
Terima kasih, Pak.

Keterangan Pers Terbaru