Rapat Terbatas mengenai Lanjutan Pembahasan Penyelenggaraan PON XX di Papua Tahun 2020, 17 Januari 2020, di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Januari 2020
Kategori: Pengantar
Dibaca: 713 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera buat kita semuanya,
Shalom.

Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden, Pak Menko, para Menteri, Pak Panglima TNI, Kapolri, Ka-BIN, Jaksa Agung, dan Pak Wakil Gubernur Papua beserta rombongan,
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.

Penyelenggaraan PON XX Tahun 2020 yang akan berlangsung di Papua tanggal 20 Oktober hingga 2 November 2020 sudah sangat dekat sekali. Oleh sebab itu, Rapat Terbatas ini melanjutkan dari rapat yang lalu.

Yang pertama, ingin saya sampaikan bahwa semangat dari penyelenggaraan PON di Papua ini bukan hanya sebagai ajang kompetisi olahraga semata, tetapi yang paling penting juga arena di mana kita bersama memperkuat jalinan persaudaraan, jalinan persatuan, dan solidaritas antardaerah, dan sekaligus menunjukkan pada dunia bahwa Tanah Papua banyak lahir talenta-talenta yang hebat di bidang olahraga.

Waktu sekarang tinggal 276 hari, dan saya ingin mendapatkan laporan, yang pertama mengenai infrastruktur pendukung untuk penyelenggaraan PON, mulai dari pembangunan venue maupun non-venue, hingga kesiapan akomodasi bagi kurang lebih 9.411 atlet dan ofisial yang akan datang ke Papua.

Kemudian saya juga sudah menerima laporan dari KONI yang sudah memutuskan pengurangan dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, menjadi 37 cabang olahraga dengan 678 nomor pertandingan. Selain itu, lokasi pertandingan juga dipusatkan di empat daerah yaitu di Kota Jayapura, di Kabupaten Jayapura, di Kabupaten Mimika, dan di Kabupaten Merauke. Karena itu, pada rapat ini saya minta laporan dari Kementerian dan Kepala Lembaga termasuk dari Wakil Gubernur Papua mengenai progres penyiapan infrastruktur yang sudah ada di lapangan.

Dan terakhir, saya ingin menitipkan pesan agar pembangunan infrastruktur pendukung ini agar dipikirkan tidak hanya untuk PON saja, tapi juga pascapenyelenggaraan PON juga bisa dipakai untuk kegiatan yang lain. Jangan sampai sarana dan prasarana olahraga yang sudah dibangun dengan biaya yang tidak sedikit justru tidak dimanfaatkan lagi karena tidak terawat. Karena itu, saya menegaskan lagi agar Gubernur Papua, Provinsi Papua membuat rencana pemanfaatan sarana prasarana olahraga ini terutama untuk pembinaan bibit-bibit unggul anak-anak Papua di bidang olahraga.

Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan. Waktu saya berikan kepada Pak Menko dan kemudian nanti ke Wakil Gubernur Papua.

Pengantar Terbaru