Rapat Terbatas mengenai Laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, 20 April 2020, di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden,
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.
Hari ini saya ingin ada evaluasi total dari apa yang telah kita kerjakan dalam penanganan COVID-19 ini, terutama evaluasi mengenai PSBB. Secara lebih detail kekurangannya apa, plus minusnya apa, sehingga bisa kita perbaiki.
Kemudian yang pertama, saya ingin agar ditekankan kepada seluruh provinsi, kabupaten, dan kota mengenai pentingnya, satu, pengujian sampel secara masif, kemudian diikuti dengan pelacakan yang progresif, dan mengisolasi yang terpapar dengan ketat. Tiga hal ini yang harusnya sering terus menerus ditekankan kepada seluruh daerah. Sekali lagi, pengujian sampel yang masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat.
Kemudian yang kedua, saya juga sangat mengapresiasi cara-cara konsultasi medis dengan menggunakan teknologi. Dan ini saya kira harus lebih diperbesar, dikembangkan lagi, yaitu telemedicine. Agar ini terus ditingkatkan jumlahnya sehingga kontak antara pasien dengan dokter itu bisa dikurangi.
Kemudian juga yang ketiga mengenai perbaikan sistem rujukan dan manajemen penanganan di rumah sakit. Ini untuk mengatasi overcapacity dari rumah sakit rujukan yang kita miliki. Ini betul-betul manajemennya harus diatur betul, mana yang sedang dan ringan, mana yang berat yang memerlukan penanganan yang lebih intensif di rumah sakit.
Kemudian yang keempat, mengenai komunikasi yang terbuka. Sistem, data, dan informasi yang terbuka kepada semua pihak. Jangan ada yang menganggap-anggap lagi kita ini menutup-nutupi. Tidak ada sejak awal kita ingin menutup-nutupi masalah-masalah yang ada.
Dan yang kelima kirim, ini pastikan bahwa distribusi logistik, kelancaran produksi itu betul-betul tidak ada hambatan di lapangan. Stok pangan cukup. Pastikan agar kita memasuki bulan Ramadan ini betul-betul memiliki sebuah kepastian mengenai stok pangan.
Kemudian yang terakhir, mengenai bantuan sosial yang saya lihat tadi pagi sudah dimulai secara besar-besaran. Untuk 1,2 (juta keluarga) dimulai di DKI terlebih dahulu, kemudian Bodetabek, dan nanti di daerah-daerah yang lainnya.
Saya ingin agar bantuan sosial kepada yang kurang mampu ini betul-betul tepat sasaran. Ada kontrol pengawasan, ada cek lapangan, sehingga barang-barangnya itu bisa diterima oleh penerima dengan baik dan sekali lagi bisa benar, tepat sasaran.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan sebagai pengantar.