Rapat Terbatas mengenai Pencegahan dan Penanganan Dampak Banjir, 8 Januari 2020, di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati para Menteri,
Yang saya hormati para Gubernur yang hadir, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten beserta seluruh Bupati-Wali Kota: Lebak-Banten, Bekasi, Bogor yang hadir semuanya.
Dalam 3-4 hari ini saya melihat langsung penanganan banjir, juga tanah longsor di lapangan, baik yang berada di Jawa Barat, di Banten, maupun di DKI Jakarta.
Ada beberapa catatan yang ingin saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Yang pertama, memang sudah seharusnya kita sebagai sebuah organisasi besar bekerja bersama-sama, baik itu pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, dalam penanganan banjir, longsor, maupun bencana alam yang lainnya.
Yang pertama, saya ingin menyampaikan, dalam jangka pendek saya melihat langsung di lapangan fokus penanganan tanggap darurat, proses evakuasi berjalan baik. Pemenuhan logistik kepada pengungsi saya juga cek di lapangan berjalan dengan baik. Kemudian juga hari Minggu saya ke Sukajaya, meskipun tidak bisa turun, tapi kemarin kita ke sana, saya melihat juga bahwa penanganan tanah longsor juga berjalan dengan baik. Meskipun saya melihat akses untuk menuju ke beberapa desa masih belum bisa diselesaikan, tetapi saya kira sehari- dua hari ini sudah akan bisa dikerjakan segera. Kemudian yang ketiga, juga ketersediaan logistik, saya melihat juga di lapangan tercukupi. Kemudian juga pos-pos kesehatan juga dalam memberikan pelayanan kesehatan juga berjalan dengan baik. BPPT, TNI juga melakukan TMC (Teknik Modifikasi Cuaca), modifikasi cuaca dalam rangka menggeser curah hujan yang ada. Ada yang berhasil ada yang tidak. Saya kira ini juga baik.
Kemudian yang kedua, setelah tanggap darurat selesai, saya juga minta tahap untuk rekonstruksi, untuk rehabilitasi, terutama ini di Banten dan di Jawa Barat, saya harapkan juga segera dilakukan untuk rumah-rumah yang terkena longsor, maupun banjir. Saya kira jumlahnya sudah kemarin teridentifikasi dengan baik, mohon agar ini diverifikasi lagi sehingga setelah nanti hujan selesai, pelaksanaan di lapangannya sudah bisa dikerjakan oleh pemerintah pusat.
Saya minta di Kabupaten Bogor, relokasi dari rumah-rumah yang terkena longsor bisa dilakukan. Saya kira nanti saya akan lihat posisi tanah di PTP (PT Perkebunan Nasional) kalau bisa akan kita… tapi tolong nanti Bu Bupati ditentukan, kira-kira jangan jauh-jauh dari lokasi yang ada, sehingga segera kita putuskan. Dan juga Pak Gubernur Jawa Barat agar nanti ini bisa dipastikan segera bisa kita selesaikan. Pak Gubernur Banten, saya minta juga Bu Bupati Lebak, keputusan relokasi dari yang terkena banjir bandang juga segera diputuskan, terutama di beberapa tempat yang memang tidak bisa dilakukan pembangunan rumah kembali di tempat yang existing yang ada.
Yang keempat, saya mengajak kita semuanya untuk mengevaluasi total sistem pengendalian banjir, pengendalian bencana alam, dari hulu sampai hilir sehingga betul-betul kita memiliki strategi besar jangka pendek, menengah, dan panjang. Yang saya tahu, sebetulnya masterplan ini juga sudah ada tetapi saya kira implementasi perlu lebih detail lagi, kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota.
Yang pertama, yang berkaitan dengan penghutanan kembali, rehabilitasi hutan, rehabilitasi lahan, reboisasi, saya kira tidak bisa tidak, harus segera dikerjakan. Ini mumpung masih pas hujan, ini saya minta bibitnya segera disiapkan dari Kementerian Kehutanan sehingga bisa kita lakukan dalam bulan-bulan Januari dan Februari ini. Tidak hanya pohon-pohon keras tapi juga kita melihat pentingnya tanaman-tanaman pencegah longsor dan bisa menghambat terjadinya banjir bandang. Saya kira tanaman vetiver (akar wangi), ini nanti akan saya cari sebanyak-banyaknya, bibit dan benih, sehingga bisa kita lakukan penanaman di tempat-tempat terutama di Lebak dan di Kabupaten Bogor. Termasuk juga nanti saya minta ke Kementerian Kehutanan agar sebanyak-banyaknya disiapkan di kabupaten-kabupaten yang ada tadi, untuk tanaman-tanaman kerasnya.
Kemudian yang kedua, saya minta dipercepat di Kementerian PU (Pekerjaan Umum), ini Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi, meskipun saya tahu progresnya kira-kira mungkin sudah 47 persen, tapi pembebasan tanah juga sudah 95 persen, ini tinggal sisanya itu segera diselesaikan.
Kemudian yang berkaitan dengan Jakarta, saya minta yang sodetan Ciliwung menuju ke BKT (Banjir Kanal Timur) itu juga tahun ini bisa dirampungkan. Saya kira bisa secepatnya dengan Gubernur untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahannya. Dan juga pengerjaan-pengerjaan meneruskan kembali, baik normalisasi atau naturalisasi yang ada di sungai-sungai yang ada di Jakarta. Dan perlu saya sampaikan bahwa sungai yang ada di Jakarta juga bukan hanya Ciliwung saja, ada Sungai Pesanggrahan, ada (Sungai) Cipinang, Sungai Buaran, Sungai Mookervaart, dan empat belas sungai yang lainnya. Ini semuanya saya kira perlu dilakukan penormalan kembali, sehingga aliran air yang ada di Jakarta bisa kembali normal kembali.
Saya rasa itu sebagai pembukaan yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan sekali lagi bahwa Jakarta sebagai ibu kota ini bukan daerah yang berdiri sendiri tetapi dikelilingi oleh wilayah Jawa Barat, Banten. Saya berharap semuanya bisa bekerjasama dengan baik dalam menyelesaikan masalah banjir yang ada di ibu kota. Tanpa kerja sama itu saya kira penyelesaiannya tidak komprehensif dan tidak akan bisa menyelesaikan masalah secepat-cepatnya.
Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan. Waktu saya berikan kepada Menteri PU. Silakan.