Rapat Terbatas mengenai Pengembangan Destinasi Prioritas Pariwisata, 21 November 2019, di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 November 2019
Kategori: Pengantar
Dibaca: 673 Kali

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,

Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden,
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.

Siang hari ini kita akan kembali membahas mengenai pengembangan destinasi prioritas pariwisata. Kita harus bergerak cepat ini, karena sudah kejar-kejaran dengan negara lain, dan sektor pariwisata harus menjadi motor bagi peningkatan devisa, menciptakan multiplier effect yang mendorong pertumbuhan ekonomi kita.

Dalam Ratas-ratas sebelumnya saya telah menegaskan lima hal yang perlu dibenahi dalam percepatan pengembangan destinasi.

Yang pertama, pengaturan tata ruang yang masih perlu kita tata lagi untuk kawasan pariwisata prioritas.

Yang kedua, akses atau konektivitas. Saya berikan contoh misalnya seperti Labuan Bajo yang nanti akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan yang kita harapkan nanti selesai semuanya. (Kementerian) Perhubungan memperpanjang runway, mengembangkan/memperbaiki terminalnya, (Kementerian) PUPR membangun jalan akses menuju ke tempat-tempat wisatanya, termasuk juga memperbaiki kawasan, baik itu pelabuhan maupun tempat-tempat untuk mempermudah wisatawan datang ke tujuan.

Yang ketiga, yang berkaitan dengan event. Saya melihat kita memiliki banyak, materialnya banyak di daerah, tetapi untuk kemasan/packaging-nya yang masih perlu dibenahi dan juga fasilitas-fasilitas yang mendukung ke arah itu perlu diperbaiki. Saya kira kita juga harus sentuh masalah kostum/pakaian adatnya, kemudian calendar of eventnya, kemudian yang berkaitan dengan event besar untuk annual event-nya. Saya kira ini penting sekali.

Kemudian yang keempat, kita melakukan promosi pariwisata besar-besaran apabila yang tadi saya sebutkan sudah selesai.

Yang tidak kalah pentingnya, yang terakhir adalah penyiapan SDM yang mendukung sektor pariwisata. Sehingga saya harapkan Mendikbud dalam hal ini, SMK-SMK yang berada di lingkungan pariwisata mestinya lebih dititikberatkan ke arah dukungan sektor pariwisata ini.

Saya rasa itu mungkin yang bisa saya sampaikan sebagai pengantar. Dan juga yang terakhir, saya lupa masalah kebersihan, ini tolong betul-betul dimulai oleh kementerian yang terkait dengan ini. Urusan sampah, urusan plastik yang bertebaran di kawasan pariwisata benar-benar bisa diselesaikan. Mungkin kita konsentrasi dulu pada Labuan Bajo, Mandalika, Toba, Manado, dan Borobudur.

Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan. Saya persilakan Bapak Wakil Presiden untuk menambahkan.

Pengantar Terbaru